BPBD DIY imbau masyarakat waspadai bencana banjir dan tanah longsor

id bpbd DIY,longsor,banjir,yogyakarta

BPBD DIY imbau masyarakat waspadai bencana banjir dan tanah longsor

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Daerah Istimewa Yogyakarta Biwara Yuswanta. (FOTO ANTARA/Luqman Hakim)

Yogyakarta (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengimbau masyarakat mewaspadai bencana banjir dan tanah longsor seiring dengan potensi hujan dengan intensitas lebat yang diperkirakan terjadi di daerah itu selama sepekan.

"Masyarakat yang tinggal di kawasan rawan banjir dan longsor untuk terus waspada," kata Kepala Pelaksana BPBD DIY Biwara Yuswanta di Yogyakarta, Kamis.

Biwara berharap peristiwa dampak Siklon Cempaka 2017 dan cuaca ekstrem 2018 menjadi referensi masyarakat Yogyakarta dalam meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan.

Ia mengatakan apabila terjadi hujan deras terus menerus maka masyarakat di kawasan yang rawan longsor, lebih baik mencari tempat yang aman. "Peka terhadap tanda-tanda akan adanya longsor," kata dia.

Masyarakat DIY juga diharapkan bersama-sama mengurangi risiko bencana dengan memangkas pohon yang terlalu lebat, terlalu tinggi yang berpotensi mengancam keamanan warga atau rumah, membersihkan saluran air hujan dan tidak membuang sampah sembarangan ke saluran air.

"Cek kembali bagian rumah (atap seng, papan) bila potensi kabur terkena angin agar bisa diperkuat. Perhatikan papan reklame di dekat kita. Kalau membahayakan silakan lapor ke pihak berwenang agar bisa dikondisikan," kata dia.

Mengacu data BPBD DIY pada 2018, titik rawan bencana longsor belum banyak berubah yakni di Kecamatan Samigaluh, Kalibawang, Girimulyo, Kokap, dan Nanggulan di Kabupaten Kulon Progo. Selain itu titik rawan longsor ada di Kecamatan Gedangsari di Gunung Kidul, Kecamatan Imogiri di Kabupaten Bantul, dan Kecamatan Prambanan di Kabupaten Sleman.

Ia mengimbau seluruh komponen pengendalian bencana di DIY seperti Tim Siaga Bencana Desa Tangguh Bencana (Destana), Taruna Siaga Bencana (Tagana), SAR DIY, para relawan , Forum Pengurangan Risiko Bencana (PRB) dan komunitas meningkatkan kesiapsiagaan merespons potensi bencana itu.

"Untuk lebih meningkatkan kesiapsiagaan terutama di lokasi-lokasi rawan banjir, banjir bandang, dan tanah longsor di daerah masing-masing," kata dia.

BMKG Yogyakarta memprakirakan bahwa hujan dengan intensitas sedang-lebat berpotensi mengguyur wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta selama sepekan mulai 1-7 Januari 2020.
Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024