Pemkot Yogyakarta: Realisasi pekerjaan fisik mencapai 98,77 persen

id realisasi,pekerjaan fisik,keuangan

Pemkot Yogyakarta: Realisasi pekerjaan fisik mencapai 98,77 persen

Salah satu bangunan gedung di kompleks Balai Kota Yogyakarta, yaitu Gedung PKK yang dibangun menggunakan APBD Kota Yogyakarta 2019 (Eka AR)

Yogyakarta (ANTARA) - Bagian Pengendalian dan Pembangunan Pemerintah Kota Yogyakarta mencatat realisasi pekerjaan fisik dan keuangan yang cukup tinggi pada tahun anggaran 2019, bahkan realisasi pekerjaan fisik mencapai 98,77 persen, sedangkan realisasi keuangan 87,32 persen.

“Seluruh kegiatan yang direncanakan oleh semua organisasi perangkat daerah (OPD) sudah terlaksana dengan optimal. Sepanjang 2019, terdapat 671 kegiatan,” kata Kepala Bagian Pengendalian dan Pembangunan Kota Yogyakarta Wahyu Handoyo di Yogyakarta, Rabu.

Menurut dia, realisasi pekerjaan keuangan memang tidak linier dengan realisasi pekerjaan fisik dan kondisi tersebut merupakan hal yang normal karena konsep realisasi keuangan biasanya selalu sama atau lebih rendah dari capaian fisik.

Untuk mendorong agar capaian seluruh kegiatan pada tahun anggaran 2020 tetap optimal dan lebih baik dibanding tahun sebelumnya, Wahyu mengimbau semua OPD melaksanakan pekerjaan sedini mungkin dimulai dari tahap rencana umum pengadaan.

“Penetapan tata kala pelaksanaan dan penyerapan anggaran juga harus dilakukan secara ketat, baik capaian bulanan, triwulan, semester, hingga capaian satu tahun anggaran,” katanya.

Ia meminta pelaksanaan pekerjaan tetap memperhatikan hari efektif dengan mempertimbangkan hari puasa, libur, cuti bersama serta musim penghujan agar tidak ada pekerjaan yang tertunda atau terkendala. “Ada antisipasi yang sudah disiapkan sejak dini,” katanya,

Sementara itu, Asisten Sekretaris Daerah Bidang Perekonomian dan Pembangunan Kota Yogyakarta Kadri Renggono mengatakan realisasi pembangunan sepanjang 2019 mencatatatkan hasil yang lebih baik dibanding tahun sebelumnya, baik dari realisasi fisik maupun keuangan.

“Saya kira hasilnya baik, rata-rata 90 persen meskipun sempat ada pekerjaan yang membuat kami khawatir tidak bisa terselesaikan yaitu pembangunan gedung di wilayah, misalnya balai RW. Tetapi, pekerjaan bisa selesai,” katanya.

Guna terus mengoptimalkan realisasi pekerjaan fisik maupun keuangan pada 2020, Kadri mengatakan, akan tetap melakukan proses evaluasi dan pelaporan secara rutin yang dilakukan tiap bulan, triwulan, semester hingga laporan tahunan.

“Dengan sistem pelaporan yang rutin ini, maka saat ada masalah bisa diselesaikan dengan lebih cepat. Harapannya realisasi pekerjaan fisik maupun keuangan semakin optimal,” katanya.

Ia meminta OPD yang memiliki paket pekerjaan, khususnya pekerjaan fisik bisa segera melakukan persiapan pengadaan sehingga pekerjaan tidak menumpuk menjelang akhir tahun. “Pada triwulan pertama 2020, harapannya sudah ada pekerjaan fisik yang masuk lelang,” katanya.

Pewarta :
Editor: Bambang Sutopo Hadi
COPYRIGHT © ANTARA 2024