Greysia/Apriyani hadapi musuh lama asal Jepang di perempat final Master 2020

id bulu tangkis,greysia polii,apriyani rahayu,indonesia masters 2020

Greysia/Apriyani hadapi musuh lama asal Jepang di perempat final Master 2020

Ganda putri Greysia Polii/Apriyani Rahayu lolos ke babak delapan besar Indonesia Masters 2020 melalui kemenangan di babak pertama di Istora Senayan Jakarta, Kamis. (Antaranews/Roy Rosa Bachtiar)

Jakarta (ANTARA) - Ganda putri Indonesia Greysia Polii/Apriyani Rahayu akan bertemu wakil Jepang Chiharu Shida/Nami Matsuyama di babak perempat final Indonesia Masters 2020, yang akan menjadi pertemuan kedua mereka setelah terakhir adu laga di ajang New Zealand Open 2017.

Saat itu, Greysia/Apriyani unggul di babak kedua dengan rubber game 21-13, 16-21, 21-19 dan membukukan skor 1-0 pada catatan pertemuan kedua pasangan sampai sekarang.



"Kami sudah lama tidak bertemu mereka, kami akan lihat video dan meninjau cara bermain mereka," kata Greysia dalam konferensi pers di Istora Senayan Jakarta, Kamis.

Berbeda dengan Greysia yang awalnya sempat lupa pernah bertemu Shida/Matsuyama dua tahun silam, Apriyani masih ingat peristiwa pertemuan yang terbilang ketat saat itu.

Atlet yang baru-baru ini juga dipasangkan dengan Ahmad Tontowi di sektor ganda campuran ini mengaku siap untuk menjalani laga kedua kontra Shida/Matsuyama yang sempat mengalahkan unggulan pertama dari China Chen Qing Chen/Jia Yi Fan di babak kedua.



"Saya yakin permainan mereka juga sudah berkembang dan berubah dibanding dulu. Yang penting menjaga keseriusan saja besok mainnya," kata Apriyani.

Di babak kedua, Greysia/Apriyani menundukkan pasangan asal Kanada Rachel Honderich/Kristen Tsai dengan dua gim 21-19, 21-10. Meski sempat tertinggal di set pertama, pasangan unggulan kedelapan ini mampu keluar dari tekanan dan berbalik unggul.

"Bersyukur bisa lewatin babak kedua ini. Tadi kami memang sempat ketinggalan tapi kami tahu tidak boleh lengah, harus main dengan total sebagai bentuk tanggung jawab kami," tutur Greysia.
 
Pewarta :
Editor: Hery Sidik
COPYRIGHT © ANTARA 2024