Gunung Kidul (ANTARA) - Kementerian Kesehatan sempat menetapkan kasus antraks di Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta berstatus kejadian luar biasa pada periode awal laporan 28 Desember 2019 hingga 6 Januari 2020.
Dirjen Pencegahan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Anung Sugihantoro di Gunung Kidul, Jumat, mengatakan kejadian awal ada di Kecamatan Ponjong kemudian meluas ke Kecamatan Semanu.
Kejadian yang ada saat ini, kemudian menyebar ke mana-mana dalam artian wilayah, pindah dari satu daerah ke daerah lain, tetapi masih bisa dikendalikan.
Kementerian Kesehatan menyebutnya "outbreak", di mana semua daerah sudah kena disebut wabah.
"Kejadian di Gunung Kidul karena kasusnya ini cukup banyak pada satu periode waktu, kami menyebutnya sebagai kejadian luar biasa (KLB). Periodenya singkat kemarin itu mulai 28 Desember laporan kasusnya, sampai tidak ditemukan kasus baru sejak 6 Januari 2020," kata Anung.
Kementerian Kesehatan memiliki gradasi di dalam menangani suatu kejadian penyakit, di mana kalau ada penyakit yang sudah jumlahnya meningkat dari periode sebelumnya maka bisa disebut kejadian luar biasa (KLB).
"Jadi kalau kemarin tidak ada, dan hari ini ada satu saja, maka saya menyebutnya adalah kejadian luar biasa," kata dia.
Anung mengatakan kalau membahas antraks, maka ada tiga area yang harus dijaga, yaitu kesehatan orang, kesehatan hewan, dan kesehatan lingkungan karena sifatnya spora dari antraks itu adalah spora yang sangat tahan di dalam berbagai hal yang berkaitan dengan cuaca. Spora-spora antraks diduga sudah menyebar ke beberapa wilayah meski perlu pengujian lebih lanjut.
Meski aman, Anung menyebut antraks penularannya bukan manusia ke manusia, tetapi manusia ke orang lain melalui media bisa hewan, kalau sporanya melalaui udara atau tanah yang terkontaminasi spora itu.
"Aman dalam artian untuk manusia iya," katanya.
Sebanyak 27 warga Dusun Ngrejek Wetan dan Kulon, Desa Bedoyo, Kecamatan Ponjong dinyatakan positif antraks. Mereka terpapar dari hewan yang postif antraks yang disembelih dan dagingnya dikonsumsi.
Berita Lainnya
Dinas Peternakan Gunungkidul vaksinasi 897 ternak cegah antraks
Rabu, 27 Maret 2024 22:35 Wib
Dinkes Gunungkidul memastikan tiga warga positif antraks sudah membaik
Selasa, 26 Maret 2024 21:52 Wib
Dinas Peternakan Gunungkidul mengintensifkan penyuntikan antibiotik ternak
Selasa, 19 Maret 2024 22:39 Wib
Dinas Pertanian DIY sebut sudah tidak ditemukan ternak mati akibat antraks
Selasa, 19 Maret 2024 19:38 Wib
Pemkab Sleman lakukan vaksinasi ternak berantas penyebaran penyakit antraks
Selasa, 19 Maret 2024 19:15 Wib
Dinas Pertanian Kulon Progo awasi perkembangan antraks Girimulyo
Selasa, 19 Maret 2024 15:38 Wib
Gunungkidul menyusun Raperda Penyelenggaraan Peternakan cegah antraks
Sabtu, 16 Maret 2024 11:05 Wib
Sultan HB X nilai DIY belum perlu tetapkan status KLB antraks
Jumat, 15 Maret 2024 19:06 Wib