Yogyakarta (ANTARA) - Plt Sekretaris Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan Aris Junaidi mendorong semangat merdeka dalam belajar dapat masuk dalam pembelajaran di perguruan tinggi (PT).
"Program studi (prodi) yang dipelajari menjadi 'starting point', dapat mengambil mata kuliah prodi lain di luar fakultas/di kampus lain," katanya dalam Studium Generale di Auditorium Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Senin.
Sementara pembelajaran di kelas bersifat diskusi, "problem solving", dan "higher order thinking". Dosen hanya sebagai penggerak dan memfasilitasi pembelajaran mahasiswanya secara independen.
"Dengan demikian prioritas utama di perguruan tinggi dan kementerian dalam lima tahun ke depan adalah penciptaan SDM unggul pemimpin masa depan dengan proses utama pembinaan, pembelajaran, dan pencetakan karakter mahasiswa perguruan tinggi," katanya.
Ia mengatakan, arah kebijakan Dirjen Dikti Kemendikbud ke depan adalah peningkatan kualitas pengajaran dan pembelajaran, peningkatan pemerataan akses layanan pendidikan, peningkatan pengelolaan dan penempatan pendidik dan tenaga kependidikan, penjaminan mutu pendidikan dan peningkatan tata kelola pendidikan.
Dengan program prioritas pada peningkatan daya tampung melalui kebijakan afirmasi berupa penyediaan bantuan pendidikan, penyelenggaraan model pembelajaran inovatif dengan memanfaatkan teknologi (blended learning) untuk merespons revolusi industri 4.0, penyediaan dosen yang berkualitas dan merata, penguatan kapasitas dan akselerasi akreditasi dan penyederhanaan jumlah dan penggabungan perguruan tinggi.
"Kelima program prioritas ini akan menjadi acuan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2019-2024," katanya.
Aris menambahkan perguruan tinggi yang sudah terakreditasi A diberi otonomi yang seluas-luasnya. "Boleh membuka dan menutup prodi sesuai kebutuhan," katanya.
Bahkan, menurut Aris, lama akreditasi juga dapat diperpanjang hingga 10 tahun. Program studi yang 80 persen tidak terserap oleh dunia industri akan ditutup.
"Hal itu akan disosialisasikan oleh Mendikbud Nadiem Makarim dalam waktu dekat," katanya.
Studium General bertema "Arah Kebijakan dan Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi" itu dibuka oleh Rektor UNY Sutrisna Wibawa.
"Kegiatan yang diikuti lebih dari 1.000 orang dosen dari seluruh fakultas di UNY itu dalam rangka mengawali perkuliahan semester genap tahun akademik 2019/2020," kata Sutrisna.
Berita Lainnya
Gerakan Merdeka Belajar membawa efek positif pendidikan Indonesia
Sabtu, 20 April 2024 7:22 Wib
Ganggu belajar siswa, Meta dan TikTok digugat Dewan Sekolah Kanada
Jumat, 29 Maret 2024 0:33 Wib
Kurikulum Merdeka ditetapkan menjadi kurikulum nasional
Rabu, 27 Maret 2024 17:13 Wib
Mahasiswa bikin aplikasi pembelajaran Al Quran
Rabu, 27 Maret 2024 14:15 Wib
Literasi digital kunci sukses kelanjutan Merdeka Belajar di Ri
Selasa, 26 Maret 2024 10:40 Wib
UI-Kedubes India jajaki belajar ke India
Senin, 25 Maret 2024 18:13 Wib
Tunanetra di Solo, Jateng, antusias belajar Al Quran braille
Senin, 25 Maret 2024 5:48 Wib
Wapres : Anak-anak harus meneladani Rasulullah dan giat belajar
Selasa, 19 Maret 2024 20:03 Wib