Ketua DPRD Kulon Progo minta perawatan sabuk hijau melibatkan OPD

id Sabuk hijau,Kulon Progo,DPRD Kulon Progo

Ketua DPRD Kulon Progo minta perawatan sabuk hijau melibatkan OPD

Ketua DPRD Kulon Progo Akhid Nuryati menijau langsung proyek penanaman sabuk hijau selatan Bandara Internasional Yogyakarta. Kondisi tanaman mati semua karena tidak disiram. (Foto ANTARA/Sutarmi)

Kulon Progo (ANTARA) - Ketua DPRD Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Akhid Nuryati meminta bupati setempat mengkoordinasi Organisasi Perangkat Daerah terlibat dalam perawatan tanaman sabuk hijau selatan Bandara Internasional Yogyakarta supaya dapat tumbuh dan tertata dengan baik.

Akhid Nuryati di Kulon Progo, Jumat, mengatakan Bupati Sutedjo harus mengkoordinir Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP), Dinas Pertanian dan Pangan (DPP), Dinas Pariwisata (Dispar), dan Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora).

"Penanaman tanaman sabuk hijau dan pemiliharaannya bisa melibatkan beberapa Organisai Perangkat Daerah untuk terlibat di dalamnya. Untuk itu, kami minta bupati untuk mengkoordinir OPD-OPD yang dapat terlibat," pinta Akhid.

Ia mencontohkan Disdikpora bisa melibatkan siswa sekolah dalam membantu membersihkan sampah-sampah plastik sebagai implementasi dari pendidikan karakter.

Namun demikian, DLH tidak boleh lepas tanggung jawab untuk kebersihan di sepanjang Pantai Glagah hingga Congot.

"Jangan sampai kondisi sepanjang Pantai Glagah hingga Congot terlihat kumuh dari atas. Nanti pemkab bisa berkoordinadi dengan Badan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (BPDASHL) dan PT AP I untuk anggaran pemeliharaan tanaman sabuk hijau," katanya.

Di sisi lain, politisi PDI Perjuangan untuk Daerah Pemilihan I (Temon, Wates dan Panjatan) ini menyayangkan BPDASHL yang menanam tanaman sabuk hijau sebatas melaksanakan tugas, dan terkesan asal-asalan.

Akhid mengatakan sebelum penanaman, BPDASHL menjanjikan penerapatan teknologi tinggi dalam proyek penghijaun sepanjang Pantai Glagah hingga Congot. Teknologi pengairan yang cukup, menggunakan srumbung hingga peratawan dengan baik.

Kenyataan di lapangan, BPDASHL belum melaksanakan sepenuhnya janji mereka sebelum dilakukan penanaman. Bahkan, bibit yang ditanam sangat kecil dan tidak disiram dengan baik.

"Kami minta BPDASHL lebih serius untuk penanaman sabuk hijau ini, jangan ada kesan asal program sudah dilaksanakan," katanya.

Hal yang sama diungkapkan oleh anggota Komisi IV DPRD Kulon Progo Muhtarom Asrori. Dirinya sejak awal pesimistis proyek penghijauan sepanjang Pantai Congot hingga Pantai Glagah akan berhasil.

Penanam pohon itu perlu adanya perawatan rutin dengan dilakukan dengan penyiraman. Tanpa penyiraman, niscaya tanaman akan hidup.

"BPDASHL harus melalukan penyiraman. Saat ini saja yang sedang memasuki musim hujan saja, tanaman mati. Apalagi tidak disiram saat musim kemarau, pasti akan mati semua," katanya.