Gempa magnitudo 6,8 di Turki timur tewaskan 18 orang

id Gempa,Turki Timur,Provinsi Elazig

Gempa magnitudo 6,8 di Turki timur tewaskan 18 orang

Alat pendeteksi gempa dan gelombang tsunami.(ANTARA/HO-BMKG)

Gempa bermagnitudo 6,8 berpusat di Provinsi Elazig, sekitar 550 km sebelah timur ibu kota Ankara, dan diikuti puluhan gempa susulan.
Ankara (ANTARA) - Gempa kuat yang mengguncang Turki timur pada Jumat, menewaskan sedikitnya 18 orang dan merobohkan bangunan di sejumlah kota yang berada di dekat pusat gempa.

Getaran gempa cukup kuat dirasakan hingga ke negara-negara tetangga.

Gempa bermagnitudo 6,8 berpusat di Provinsi Elazig, sekitar 550 km sebelah timur ibu kota Ankara, dan diikuti puluhan gempa susulan.

Sebanyak 13 orang meninggal di Provinsi Elazig dan lima orang lainnya di Provinsi tetangga Malatya, menurut Menteri Kesehatan Fahrettin Koca setelah bersama menteri yang lain bergegas ke lokasi bencana guna mengawasi proses evakuasi.

Baca juga: Pemkot yogyakarta tidak alokasikan pengadaan kendaraan dinas di APBD 2020

Menteri Dalam Negeri Suleyman Soylu menyebutkan petugas layanan darurat sedang melakukan pencarian 30 orang yang tertimpa reruntuhan, dan lebih dari 500 orang terluka.

Tayangan stasiun TV pemerintah TRT menunjukkan petugas medis dan polisi sedang menyisir bangunan yang runtuh akibat gempa di Elazig. Jendela-jendela hancur dan balkon-balkon ambruk.

Soylu menggambarkan gempa tersebut sebagai insiden "Tingkat 3" menurut rencana tanggap darurat Turki, yang berarti bahwa pihaknya menyerukan tanggapan nasional namun tidak meminta bantuan internasional.

Pihaknya menyebutkan Turki, yang melintasii garis seismik dan rawan terhadap gempa, telah belajar banyak dari bencana-bencana sebelumnya yang membantu pihaknya menanggani peristiwa pada Jumat. Sejumlah pesawat nirawak dikerahkan dalam operasi pencarian dan komunikasi dengan provinsi lain.

Baca juga: Progres pembangunan Bandara Internasional Yogyakarta mencapai 97,8 persen

Otoritas Pengelola Bencana dan Darurat (AFAD) Turki memperingatkan masyarakat untuk tidak kembali ke bangunan yang rusak mengingat bahaya gempa susulan. Menurutnya, kasur, selimut dan tenda sedang dikirim ke daerah tersebut, di mana suhu tadi malam berada di bawah 0 derajat Celcius.

Sumber: Reuters


 
Pewarta :
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2024