Kulon Progo (ANTARA) - Ketua II DPRD Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Lajiyo Yok Mulyono meminta pemerintah setempat menggandeng investor yang bergerak di bidang pengolahan kayu untuk mengoptimalkan pemanfaatan produksi kayu di kawasan Bukit Menoreh,
"Saat ini produksi kayu dari Kulon Progo dijual secara gelondongan ke wilayah Jawa Tengah yang menjadi pusat kerajinan kayu. Kenapa Pemkab Kulon Progo tidak mendatangkan investor industri kayu untuk mengolah kayu," kata Lajiyo di Kulon Progo, Senin.
Kecamatan di kawasan Bukit Menoreh yang menjadi penghasil kayu di Kulon Progo, yakni Kokap, Girimulyo, Samigaluh, Kalibawang, dan sebagian di Pengasih.
Ia mengatakan investasi di bidang pengolahan kayu sangat penting. Selain mengoptimalkan potensi lokal, industri kayu ini dapat menciptakan lapangan pekerjaan, dan mendongkrak pertumbuhan ekonomi masyarakat di kawasan Bukit Menoreh.
"Produksi kayu dari Kulon Progo tidak akan habis, kalau hanya dijual gelondongan tidak akan meningkatkan ekonomi masyarakat. Untuk itu, perlu ada investor bidang pengolahan kayu, sehingga membuka lowongan pekerjaan, ekonomi masyarakat terangkat, dan kesejahteraan masyarakat meningkat," katanya.
Sementara itu, Anggota Komisi II DPRD Kulon Progo Septi Nur Anggraeni juga mendorong masuknya investor industri kayu dan mebel di kawasan Bukit Menoreh.
Menurutnya, tata cara pengelolaan potensi-potensi yang ada di kawasan Menoreh belum optimal. Contoh penanganan produksi kayu. Kulon Progo terkenal dengan produksi kayu, khususnya dari kawasan Bukit Menoreh. Setiap bulan bisa diangkut hingga 100 truk ke Purworejo, Wonosobo, hingga Jepara (Jawa Tengah) dalam bentuk kayu gelondongan.
Hal ini menjadi pertanyaan, kenapa Pemkab Kulon Progo tidak menggandeng investor kayu ke wilayah ini. Kemudian, pemkab memfasilitasi pengembangan industri pengolahan kayu di kawasan Bukit Menoreh untuk kesejahteraan petani dan rakyat kecil.
"Kenapa investor yang ada di Jepara tidak bisa ditarik ke Kulon Progo. Ini perlu regulasi, pemikiran dan ketegasan dalam bertindak dan panggilan hati," katanya.
Berita Lainnya
TPST Sendangsari Sleman mulai olah sampah jadi RDF
Kamis, 18 April 2024 16:28 Wib
Tim M2ReG bikin bioreaktor membran pengolahan limbah sawit
Senin, 18 Maret 2024 4:47 Wib
BRIN: Developer kota satelit harus pikirkan sanitasi
Kamis, 14 Maret 2024 8:12 Wib
Bantul gelontorkan puluhan miliar bangun pengolahan sampah
Selasa, 12 Maret 2024 18:47 Wib
Bantul mengupayakan pembangunan tiga pusat pengolahan sampah selesai 2024
Senin, 11 Maret 2024 18:34 Wib
Pemkab Bantul mengolah sampah jadi sumber daya ekonomi bernilai tinggi
Sabtu, 9 Maret 2024 13:28 Wib
Bantul kejar target kemandirian dalam pengelolaan sampah
Kamis, 7 Maret 2024 22:10 Wib
Pemkab Bantul bangun kawasan pengolahan sampah pusat karbonasi di Bawuran
Kamis, 7 Maret 2024 19:46 Wib