Tanjungpinang (ANTARA) - Warga Negara Indonesia asal Wuhan sebaiknya diisolasi di kapal perang untuk mencegah dampak negatif akibat penolakan warga di Natua, kata anggota DPR RI asal Provinsi Kepulauan Riau, Ansar Ahmad.
"Karantina atau isolasi di kapal perang milik TNI AL akan lebih baik. Cukup disiapkan bahan makanan yang memadai dan perlengkapan kesehatan di dalam kapal," ujarnya kepada Antara di Tanjungpinang, Ahad.
Ansar yang juga Sekretaris Fraksi Golkar pada Kelompok Kerja Komisi V DPR itu mengatakan kebijakan yang tidak tersosialisasi secara maksimal menyebabkan Pemkab Natuna dan masyarakat menolak WNI dari Wuhan dikarantina di daerah tersebut. Kondisi itu, menurut dia wajar lantaran warga khawatir terjangkit virus corona.
Kekhawatiran warga juga dinilai wajar karena pemahaman warga terhadap virus corona tidak sama, meski Kementerian Kesehatan menjamin WNI di Wuhan dalam kondisi sehat ketika dievakuasi.
"Informasi di media sosial dan media massa yang deras terkait virus corona menimbulkan rasa takut. Apalagi tidak disertai sosialisasi yang masif kepada tokoh masyarakat dan pemda sebelum kebijakan karantina di Natuna itu diberlakukan," katanya.
Ansar yang juga Ketua DPD Partai Kepri mengatakan demonstrasi berhari-hari yang dilakukan warga di Natuna sebagai puncak kekesalan warga akibat kebijakan pemerintah pusat yang tidak populer. Masyarakat Natuna bukan anti terhadap WNI di Wuhan yang dievakuasi ke Indonesia, melainkan mereka tidak ingin virus mematikan itu masuk ke daerah tersebut.
Permasalahan ini bermula dari kebijakan yang berpotensi menimbulkan penolakan, namun mengabaikannya.
Ansar mengingatkan pemerintah pusat, khususnya Kemenkes untuk tidak mengabaikan aspirasi daerah. Apalagi Natuna merupakan daerah perbatasan yang strategis.
"Kalau Kemenkes sudah bisa menjamin, semestinya tidak perlu khawatir yang berlebihan. Namun, persoalannya, ini (kebijakan) tidak disosialisasikan lebih awal," ujarnya.
Jalan tengah yang dapat diambil pemerintah yakni menyediakan tempat khusus untuk isolasi WNI yang dievakuasi dari Wuhan, seperti diisolasi di kapal tanker.
Kebijakan ini perlu dipertimbangan untuk mencegah dampak lanjutan dari kebijakan yang telah dilaksanakan di Natuna.
"Masih ada waktu pemerintah agar mengambil kebijakan yang lebih baik," ucapnya.
Ansar mengimbau warga Natuna untuk tidak melakukan tindakan anarkis dalam menyampaikan aspirasi. Ia juga mengimbau aparat TNI untuk tidak mengambil tindakan represif terhadap para pendemo.
"Sama-sama harus menahan diri, jangan sampai ada korban," katanya mengimbau.*
Berita Lainnya
CCNU Wuhan adakan konferensi akademisi China-Indonesia
Rabu, 23 November 2022 7:50 Wib
China tak lagi tandai kota berisiko COVID
Kamis, 30 Juni 2022 11:56 Wib
WHO: Butuh bertahun-tahun untuk mengetahui asal usul COVID-19
Jumat, 5 Februari 2021 23:24 Wib
Hubei punya bandara baru untuk atasi kepadatan di Wuhan
Minggu, 31 Januari 2021 9:59 Wib
China sebut tim WHO dijadwalkan tiba di Wuhan 14 Januari
Selasa, 12 Januari 2021 19:32 Wib
Masyarakat Wuhan divaksin
Selasa, 29 Desember 2020 9:57 Wib
1,4 juta pelajar Wuhan kembali sekolah, China membangun 150.000 pospam
Senin, 31 Agustus 2020 19:04 Wib
Seluruh sekolah di Wuhan, China, serentak akan dibuka Selasa
Sabtu, 29 Agustus 2020 16:30 Wib