Korban tenggelam di Pantai Parangtritis ditemukan meninggal

id Evakuasi korban tenggelam,Pantai parangtritis,bantul

Korban tenggelam di Pantai Parangtritis ditemukan meninggal

Proses identifikasi jasad korban tenggelam di Pantai Parangtritis, Kabupaten Bantul, DIY (Foto Humas Basarnas)

jasad korban yang merupakan mahasiswa Yogyakarta asal Pekanbaru Riau tersebut ditemukan di tengah laut di sebelah barat LKP atau kejadian kecelakaan laut, dan kemudian dievakusi oleh tim SAR dengan perahu jukung dari Satuan Linmas Wilayah 3 Parangtri
Bantul (ANTARA) - Jeven Samuel Rendawa (20), wisatawan yang tenggelam akibat terseret ombak di Pantai Parangtritis, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada Sabtu (8/2) malam ditemukan dalam kondisi meninggal dunia oleh Tim Pencarian dan Pertolongan atau SAR gabungan, Senin pagi.

"Pada pencarian hari kedua (Senin), sekitar pukul 07.00 WIB Tim SAR gabungan berhasil menemukan korban dalam keadaan meninggal dunia di arah barat sekitar 1,74 kilometer dari LKP (last know position)," kata Humas Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Yogyakarta Pipit Eriyanto di Yogyakarta, Senin.

Menurut dia, jasad korban yang merupakan mahasiswa Yogyakarta asal Pekanbaru Riau tersebut ditemukan di tengah laut di sebelah barat LKP atau kejadian kecelakaan laut, dan kemudian dievakusi oleh tim SAR dengan perahu jukung dari Satuan Linmas Wilayah 3 Parangtritis.

Dia mengatakan, setelah dievakuasi korban diidentifikasi di Pos SAR Linmas Wilayah 3 Parangtris untuk kemudian diserahkan ke pihak keluarga, dan selanjutnya dibawa ke Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Yogyakarta.

"Dengan telah ditemukannya korban terseret ombak di Pantai Parangtritis ini, maka operasi SAR kami ajukan ditutup dan tim yang terlibat dikembalikan ke kesatuannya masing-masing," katanya.

Baca juga: Tujuh wisatawan terseret ombak Pantai Parangtritis Bantul, lima orang selamat

Menurut dia, unsur SAR Gabungan yang terlibat dalam operasi pencarian Jeven terdiri atas personel Kantor Basarnas Yogyakarta, SAR Linmas Wilayah 3 Parangtritis, Polairud, Code X, SAR Semesta, SAR MTA, SAR Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan para rekan korban serta warga sekitar.

Sementara alat utama yang digunakan dalam operasi pencarian tersebut, antara lain Truck ATV, Rescue Car Type I, Rescue Beach Patrol, ATV Amphibious, perahu jukung, ambulans, rescue motor trail dan peralatan water rescue.

Menurut dia, dalam operasi pencarian korban tersebut, personel Tim SAR gabungan dibagi menjadi lima SRU (search rescue unit). SRU pertama melakukan penyisiran dengan berjalan kaki ke arah timur dari titik korban diduga tenggelam sampai ke pantai Parangendog.

Kemudian SRU 2 melakukan penyisiran dengan menggunakan satu unit amphibius dan satu unit beach patrol dari lokasi korban tenggelam ke arah barat sampai muara Pantai Samas dengan jarak kurang lebih lima kilometer.

Baca juga: Stadion Sultan Agung Bantul disiapkan sebagai pendukung Piala Dunia U-20

Sedangkan SRU 3 melakukan pemantauan di area sekitar posisi korban tenggelam, SRU 4 melakukan pencarian menggunakan jukung dengan jadwal dan rute tentatif, kemudian SRU 5 dengan jumlah lima personel melakukan pemantauan dengan menggunakan drone.

Kronologi kejadian kecelakaan laut itu bermula pada Sabtu (8/2) malam, ketika rombongan wisatawan berjumlah delapan orang berkunjung ke objek wisata Pantai Parangtritis menggunakan sepeda motor.

Tidak lama kemudian tujuh dari delapan orang bermain di pantai, namun mereka tidak menyadari berada di area palung laut hingga kemudian terseret arus ke tengah, lima orang dapat terselamatkan, satu orang ditemukan meninggal setelah beberapa jam, dan satu orang dalam pencarian.
Pewarta :
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2024