BPBD sebut kasus kebakaran di Bantul meningkat

id Kebakaran

BPBD sebut kasus kebakaran di Bantul meningkat

Kantor Pemadam Kebakaran BPBD Bantul. (ANTARA/Hery Sidik)

Bantul (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyebutkan bahwa kasus kebakaran yang terjadi di daerah ini selama 2019 meningkat dibanding kejadian selama 2018.

"Tahun lalu (2019) karena musim kemarau cukup panjang, untuk kejadian kebakaran peningkatannya cukup signifikan," kata Kepala BPBD Bantul Dwi Daryanto di Bantul, Selasa.

Berdasarkan data infografis kejadian kebencanaan di BPBD Bantul, kejadian kebakaran selama 2019 sebanyak 227 kasus, sementara pada 2018 terjadi kebakaran sebanyak 208 kasus.

Dia mengatakan, meningkatnya kejadian kebakaran di wilayah Bantul dikarenakan beberapa faktor, diantaranya akibat kelalaian manusia (human eror) dalam pemakaian listrik di rumah hingga berakibat korsleting dan menimbulkan percikan api.

"Yang paling sering karena kelalaian manusia terkait dengan pemakaian listrik yang ada di rumahnya, jadi kebiasaan masyarakat kita itu terkait colokan listrik. Satu dipakai bareng menyalakan berbagai elektronik, ini yang menyebabkan potensi kebakaran tinggi," katanya.

Selain itu, kata dia, terkait kebakaran lahan terjadi karena masyarakat masih sering melakukan pembakaran sampah dedaunan kering di lahan, namun mereka meninggalkan sampah yang terbakar begitu saja, dan tidak menyadari bahwa api merembet ke lahan sekitarnya.

"Masih ada budaya membakar sampah, padahal sebetulnya membakar sampah itu merupakan larangan, karena selain menyebabkan polusi udara tidak sehat, juga potensi kebakaran cukup tinggi, ini yang masih menjadi kebiasaan masyarakat kita," katanya.

Oleh karena itu, kata Dwi, berbagai upaya mencegah terjadinya kebakaran baik yang menimpa rumah maupun lahan perlu terus dilakukan dengan sosialisasi ke masyarakat, termasuk melatih kesiapsiagaan petugas pemadam kebakaran, agar respon semakin cepat ketika ada laporan kebakaran.

"Sosialisasi akan terus kita lakukan untuk meminimalisir potensi kejadian kebakaran, walaupun semakin tahun, kemampuan sarana prasarana pemadam kita semakin lengkap, tapi kita berharap itu bukan menjadikan kebakaran semakin bertambah, tapi semakin berkurang, ini yang harus kita pahamkan ke masyarakat," katanya.

Terkait dengan kejadian kebakaran pada 2020 hingga pertengahan Februari hampir 20 kasus. "Rata-rata karena kelalaian manusia, misalnya tidak sengaja meninggalkan kompor masih menyala, dan pemakaian listrik tidak wajar," katanya.*
Pewarta :
Editor: Bambang Sutopo Hadi
COPYRIGHT © ANTARA 2024