Kulon Progo ikutkan empat poktan program "Petani Milenial"

id Petani milenial,Kulon Progo

Kulon Progo ikutkan empat poktan program "Petani Milenial"

Dinas Pertanian dan Pangan Kulon Progo berupaya menggaet negerasi muda bergerak di sektor pertanian. (Foto ANTARA/Sutarmi)

Kulon Progo (ANTARA) - Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengikutkan empat kelompok tani dalam program "Petani Milenial" dalam rangka menumbuhkan jiwa dan semangat bertani di kalangan generasi muda.

Kepala Bidang Bidang Pangan dan Penyuluhan Dinas Pertanian dan Pangan Trenggono di Kulon Progo, Minggu, mengatakan di era sekarang sektor pertanian dipandang sebelah mata dan ditinggalkan oleh generasi muda.

"Untuk itu, kami di Dinas Pertanian dan Pangan berupaya membangkitkan sektor pertanian dengan sasaran generasi muda atau generasi milenial melalui program "Petani Milenial"," kata Trenggono.

Ia mengatakan program petani milenial ini meliputi pengolahan lahan, kelembagaan hingga perizinan, serta penguasaan teknologi informatika, khususnya media sosial dalam memasarkan produk.

Pada 2020 ini, ada kelompok tani yang akan masuk dalam program petani milenial. Salah satunya, kelompok tani di Desa Bugel, Kecamatan Panjatan. Syarat petani milenial ini berusia 19 tahun hingga 39 tahun.

"Kelompok tani sudah kami minta mengurus administrasi dari tingkat desa hingga kabupaten. Kelompok tani yang mendapat program petani milenial ini harus sudah terdaftar dan memiliki kelembagaan yang sah," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kulon Progo Aris Nugraha mengatakan program petani milenial sebagai upaya menumbuhkan minat wirausaha bagi petani dan pemuda supaya tertarik kepada sektor pertanian.

"Petani milenial ini diharapkan menjawab tantangan ke depan, bahwa pertanian yang dikelola secara agribisnis bisa menjadi tumpuan pendapatan keluarga," kata Aris.

Ia mengatakan minat tenaga kerja di sektor pertanian ini relatif usia tua, dan SDM rendah. Dinas Pertanian dan Pangan bersama Polbangtan berusaha menggaet petani muda. Harapannya, mereka dapat menggunakan teknologi pertanian.

"Harapannya pertanian di Kulon Progo bisa berkembang dan tidak terjadi krisis tenaga kerja sektor pertanian," harapnya.

Aris mengatakan membangun pertanian memang amat penting. Terlebih di era revolusi industri 4.0, sektor pertanian juga perlu beradaptasi dengan teknologi 4.0 untuk menjawab tantangan ke depan.

"Pertanian tak mungkin bisa mencukupi kebutuhan penduduk yang terus bertambah tanpa teknologi," katanya.

Selain itu, Aris mengatakan pemanfaatan teknologi menjadi sebuah tuntutan dan kebutuhan untuk saat ini, termasuk sektor pertanian.

"Kami, di Dinas Pertanian dan Pangan Kulon Progo sedang mengembangkan aplikasi taniKu atau tani Kulon Progo berbasis website dan android," kata Aris.

Ia mengatakan aplikasi ini terdapat berbagai informasi dan layanan yang bisa anda dapatkan untuk memudahkan aktifitas di bidang pertanian. Aplikasi taniKu menyediaka informasi dan layanan, seperti informasi umum mulai dari informasi kios saprodi, pelaku usaha, produk pertanian serta informasi agrowisata.

"Selanjutnya, layanan daring surat rekomendasi pembelian bahan bakar minyak (BBMl jenis tertentu, informasi "update" harga komoditas pertanian, layanan konsultasi daring tentang hama, tanaman, kesehatan hewan, agrowisata dan agribisnis," katanya.