BPBD Bantul : kerugian warga dampak cuaca ekstrem Rp300 juta

id BPBD Bantul,cuaca ekstrem,kerusakan infrastruktur

BPBD Bantul : kerugian warga dampak cuaca ekstrem Rp300 juta

Kepala BPBD Bantul Dwi Daryanto (Foto ANTARA/Hery Sidik)

Bantul (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta menyebut bahwa nilai kerugian yang dialami warga korban terdampak hujan terus menerus dalam beberapa hari terakhir hingga Kamis (5/3) diperkirakan mencapai Rp300 juta lebih.

"Kalau kerugian yang ditimbulkan akibat cuaca ekstrem bagi warga masyarakat kurang lebih sekitar Rp300 juta lebih, itu (kerugian) belum yang infrastruktur," kata Kepala Pelaksana BPBD Bantul Dwi Daryanto usai Rakor Tanggap Darurat menghadapi Cuaca Ekstrem di Bantul, Kamis.

Menurut dia, hujan ekstrem yang mengguyur wilayah Bantul beberapa hari terakhir termasuk hujan seharian mulai Rabu (4/3) sore hingga Kamis (5/3) siang mengakibatkan genangan pada permukiman warga, pekarangan dan lahan persawahan serta sejumlah titik ruas jalan.

Selain genangan, hujan dengan intensitas tinggi tersebut mengakibatkan kejadian pohon tumbang di 10 titik dan menimpa sejumlah rumah, tempat usaha, jaringan listrik serta akses jalan.

Dwi menambahkan sarana infrastruktur yang rusak karena banjir luapan air sungai akibat hujan adalah talut longsor, jembatan hingga mau roboh dan dam atau bendungan jebol, dengan nilai kerusakan masih dalam proses penghitungan dan penilaian.

"Infrastruktur yang rusak dalam proses verifikasi oleh teman-teman BPBD dan tim teknis, ini harus hati-hati dalam menentukan jumlah besarnya, karena yang kita sikapi hanya terkait dengan penanganan masalah daruratnya, bukan penanganan permanennya," katanya.

Dengan kondisi ini, ia mengharapkan, tidak terjadi kerusakan yang lebih parah dari saat ini, mengingat cuaca ekstrem berupa hujan dengan intensitas tinggi masih berpotensi terjadi di wilayah Yogyakarta dan sekitarnya.

Data dari Pusdalops BPBD Bantul menyebutkan bahwa hujan dari Rabu (4/3) pukul 15.00 WIB sampai Kamis (5/3) pukul 11.00 WIB berdampak kejadian di 35 lokasi, terdiri 11 gerakan tanah yang mengakibatkan rumah, jalan, talut rusak, kemudian pohon tumbang 10 titik yang menimpa rumah, jaringan listrik dan lain-lain, serta genangan banjir di 14 titik.

Lokasi yang terdampak cuaca ekstrem tersebut terdapat di 25 desa tersebar di 15 kecamatan, yaitu Kecamatan Bambanglipuro, Bantul, Imogiri, Dlingo, Jetis, Kasihan, Kretek, Pajangan, Pandak, Piyungan, Pleret, Pundong, Sanden dan Sewon serta Srandakan.
Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024