Bantul (ANTARA) - Operasi SAR gabungan terhadap Pairin (60), warga yang diduga hanyut akibat kecelakaan air di aliran Sungai Opak wilayah Sindet, Desa Trimulyo, Kecamatan Jetis, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta pada hari ke-lima, Minggu (8/3) pukul 17.00 WIB ditutup.
"Atas kerelaan pihak keluarga dan pertimbangan semua pihak dan stake holder yang terlibat dalam kegiatan Operasi SAR, Posko SAR Gabungan dinyatakan ditutup," kata Kepala Bidang Perlindungan Masyarakat (Kabid Linmas) Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Bantul, Rujito di Bantul, Minggu.
Dia menambahkan, meski Operasi SAR Gabungan terhadap warga asal Trimulyo Jetis yang sudah dilakukan Tim SAR Gabungan sejak Rabu (4/3) pagi atau usai dilaporkan hilang di sekitar tempuran sungai, pada Minggu ditutup, namun pencarian tetap dilakukan dengan pemantauan.
"Dan dilanjutkan dengan 'pemantauan'. Apabila ada informasi penemuan terkait dengan survivor, mohon bisa menginformasikan kepada pihak Desa Trimulyo atau Polsek Jetis, Koramil Jetis atau Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul," terangnya.
Dia menjelaskan, dalam Operasi SAR Gabungan kecelakaan Sungai Opak Sindet tersebut melibatkan 703 personel dari 43 unsur diantaranya Basarnas, BPBD Bantul, Polsek Jetis, Koramil Jetis, SAR DIY, Tagana Bantul, PMI Bantul, Satpol PP Bantul, SAR Linmas Wilayah 3 Parangtritis dan potensi SAR lainnya.
Sedangkan jumlah titik lokasi pencarian sebanyak 10 titik dengan radius pencarian 21 kilometer dari sekitar lokasi kecelakaan sungai. "Sumber daya armada didukung 20 unit," katanya.
Dia menerangkan, pada operasi hari kelima (Minggu), personel gabungan terbagi menjadi empat SRU (search and rescue), SRU I (LCR/landing craft rubber) dengan empat personel dari lokasi kejadian sampai Dam Bendo, SRU II (timur sungai) 14 personel penyisiran dari LKM sampai Dam Bendo, SRU III (barat sungai) 22 personel dari lokasi kejadian sampai Dam Bendo, SRU IV sembilan personel dari Dam Bendo sampai Dam Tegal.
"Situasi cuaca cenderung mendung dari sekitar pukul 08.00 WIB sampai dengan 16.00 WIB. Sementara kondisi sungai debit air dari pagi sampai sore arus sungai mengalami peningkatan debit dan keruh coklat," lanjutnya.
Koordinator Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah 3 Parangtritis Bantul, Muhammad Arif Nugraha sebelumnya menjelaskan, Pairin setiap pagi mencari pasir dan kayu bakar di dekat tempuran Sungai Opak sekitar bawah jembatan Sindet, namun pada Rabu (4/3) pagi yang bersangkutan dilaporkan jatuh ke sungai.
"Kesehariannya mencari pasir sama kayu di sungai, tetapi sebelum mencari pasir dan kayu mbah Pairin mandi dulu di sungai, tapi jam 07.00 WIB lebih belum pulang ke rumah dan dicari ke lokasi ternyata yang tertinggal ada sandal dan sarung di tepi sungai," tambahnya.
Dia mengatakan, menurut pengakuan keluarga biasanya sekitar pukul 07.00 WIB sudah pulang ke rumah, akan tetapi karena belum sampai rumah pihak keluarga melaporkan ke dukuh setempat, karena ada indikasi Pairin terjatuh ke sungai.
"Kalau dugaan atau indikasinya jatuh, karena hanya ada sandal dan sarung, dan juga saat kejadian tidak ada saksinya (yang melihat) turunnya dari sebelah mana," sebutnya.
Berita Lainnya
Ditemukan saling berpelukan, jasad korban longsor Cipongkor, Jabar
Kamis, 28 Maret 2024 21:03 Wib
Banjir Bandung Barat, Jabar, telan 4 jiwa warga
Rabu, 27 Maret 2024 9:41 Wib
SAR mencari 11 korban longsor di Bandung Barat, Jabar
Senin, 25 Maret 2024 20:49 Wib
22 kru kapal tenggelam di Selayar, Sulsel, kini dicari
Rabu, 13 Maret 2024 8:09 Wib
SAR cari kotak hitam pesawat Smart Aviation jatuh di Kaltara
Senin, 11 Maret 2024 11:46 Wib
Diintensifkan, pencarian pesawat Smart Aviation jatuh di Banuang, Kaltara
Minggu, 10 Maret 2024 7:30 Wib
Operasi SAR korban pesawat jatuh di Tarakan kerahkan kekuatan udara
Minggu, 10 Maret 2024 5:26 Wib
Pendaki tersambar petir di Gunung Cikuray
Minggu, 25 Februari 2024 16:51 Wib