RSUD Bantul siapkan dua ruang isolasi pasien COVID-19

id RSUD Bantul

RSUD Bantul siapkan dua ruang isolasi pasien COVID-19

RSUD Panembahan Senopati Bantul, DIY (Foto ANTARA/Hery Sidik)

Bantul (ANTARA) - Rumah Sakit Umum Daerah Panembahan Senopati Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta menyiapkan dua ruang isolasi untuk menangani dan merawat pasien yang terjangkit corona virus atau COVID-19, virus yang menyebabkan gangguan pada sistem pernapasan, pneumonia akut sampai kematian.

"Untuk ruang isolasi, kita hanya punya dua yang bertekanan negatif dan sudah sesuai dengan standar (penanganan pasien COVID-19)" kata Direktur RSUD Panembahan Senopati Bantul I Wayan Marthana di Bantul, Minggu.

Namun demikian, kata dia, RSUD Panembahan Senopati yang ditunjuk sebagai rumah sakit rujukan bagi pasien terjangkit virus yang kini menjadi pandemik dan perhatian dunia itu, siap mefungsikan ruang yang lain apabila terjadi 'outbreak' (kejadian luar biasa) pada kasus penyakit tersebut.

"Kami tidak mengharapkan adanya 'outbreak', tapi kalau misalnya ada outbreak terpaksa ruang yang lain kami fungsikan sebagai ruang isolasi walaupun tidak sesuai standar. Tapi tetap tujuan rujukan utama di Yogyakarta untuk COVID-19 adalah RS Sardjito," katanya.

Terkait dengan alat pelindung diri (APD) yang dimiliki rumah sakit ini, dia mengatakan, masih terbatas, seperti baju yang menyerupai pakaian astronot hanya berjumlah 20 unit, namun pihaknya sudah mengajukan permintaan ke perusahaan penyedia dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

"Kami masih menunggu kiriman baik dari penyedia APD yang resmi maupun dari Kemenkes, itu sudah kami lakukan permintaan satu-dua bulan sebelumnya, tapi karena ada outbreak di China kemudian di beberapa negara lain yang terjangkit sehingga stok APD sulit kami dapatkan," katanya.

Dia mengatakan, sudah berupaya melakukan pengadaan APD sendiri dengan sudah mencoba memesan ke pabrik atau perusahaan farmasi selaku penyedia APD, akan tetapi stok kosong.

"Kalau kami di RS Panembahan Senopati hanya punya 20 baju APD, 50 tameng muka, kemudian masker khusus N95 hanya 200 buah, jadi memang sangat terbatas APD kami, jadi sekitar 100 rumah sakit rujukan di Indonesia problem-nya hampir sama kekurangan stok APD," katanya.