Sleman (ANTARA) - Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta mencatat pada 2019 masih terdapat 144 kasus kekerasan terhadap anak di wilayah setempat.
"Masih adanya kasus kekerasan terhadap anak menjadi gambaran masih banyak orang tua atau masyarakat yang memerlukan pemahaman mengenaik hak anak," kata Sekretaris DP3AP2KB Kabupaten Sleman Tina Hastani pada sosialisasi dan simulasi keluarga ramah anak di Sleman, Senin.
Menurut dia, pada kenyataannya anak sering menjadi korban kekerasan. Anak kerap dianggap sebagai hak milik yang bisa diperlakukan semena-mena.
"Maka dari itu pentingnya membentuk keluarga yang ramah anak," katanya.
Sebagai upaya meningkatkan partisipasi masyarakat dalam mewujudkan hak dan perlindungan bagi anak, DP3AP2KB Kabupaten Sleman menyelenggarakan pengembangan simulasi keluarga ramah anak di Pendopo Rumah Dinas Bupati Sleman.
Bekerjasama dengan tim penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Sleman, kegiatan simulasi keluarga ramah anak tersebut menyasar pada anggota dusun ramah anak dan kampung Keluarga Berencana (KB) ramah anak.
Ketua Tim PKK Kabupaten Sleman Kustini Sri Purnomo mengatakan bahwa saat ini sosialisasi pemahaman keluarga ramah anak terus gencar dilakukan hingga tingkat dusun tingkat Rukun Warga (RW) dan Rukun Tetangga (RT).
"Sasarannya sampai tingkat RT dan RW, dengan inovasi yang dilakukan Tim PKK Sleman, masyarakat dapat mudah untuk mengimplementasikan keluarga ramah anak," katanya.
Menurut dia, dalam mewujudkan perlindungan terhadap anak perlu ikut serta banyak pihak tidak hanya menjadi tanggungjawab orang tua semata.
Masyarakat memiliki kewajiban yang sama dalam memberikan perlindungan bagi anak-anak.
"Melalui simulasi (keluarga ramah anak) ini, semua bisa terlibat untuk penanganannya. Sumber daya manusia di Sleman itu banyak dan perlu diberdayakan untuk mengikuti bagaimana mewujudkan perlindungan bagi anak," katanya.
Dalam kegiatan tersebut, sebanyak 70 peserta turut hadir untuk mengikuti simulasi keluarga ramah anak.
Seluruh peserta yang hadir dalam kegiatan tersebut juga disebut akan menjadi pilot project untuk nantinya dapat diikuti oleh masyarakat di wilayahnya masing-masing.*
Berita Lainnya
Airlangga memberi kesempatan anak muda pada Pemilu 2024, AMPI apresiasi
Selasa, 26 Maret 2024 5:33 Wib
USAID mendukung riset resimen pengobatan tangani TB anak
Selasa, 26 Maret 2024 5:31 Wib
Penyakit TB diderita anak-anak tak menular, dokter menepis
Senin, 25 Maret 2024 7:35 Wib
Demokrat dan Prabowo bergabung upaya kembali pada pemerintahan nasional
Minggu, 24 Maret 2024 7:25 Wib
Implementasi ilmu agama cegah perundungan di pesantren Indonesia
Minggu, 24 Maret 2024 1:36 Wib
Raja dan Pangeran Arab Saudi ucapkan selamat pada Prabowo
Jumat, 22 Maret 2024 10:39 Wib
Hubner: Indonesia bakal bekuk Vietnam seperti pada Piala Asia
Selasa, 19 Maret 2024 11:25 Wib
Kim Jong-un meluncurkan roket ganda super besar pada latihan tembak
Selasa, 19 Maret 2024 9:22 Wib