Parpol di Gunung Kidul lakukan penjajakan usung bakal calon bupati

id Pilkada Gunung Kidul,Penjajakan,Koalisi,Gunung Kidul

Parpol di Gunung Kidul lakukan penjajakan usung bakal calon bupati

Ilustrasi Logo Pilkada serentak 2020. (Antara/HO)

Gunung Kidul (ANTARA) - Partai politik di Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mulai menjalin komunikasi politik untuk melakukan penjajakan mengusung bakal calon bupati dan wakil bupati pada Pemilihan Kepala Daerah serentak 2020.

Ketua DPC PKB Gunung Kidul Sutiyo di Gunung Kidul, Kamis, mengatakan partainya membuka komunikasi politik dengan partai lain, namun tataran masih sebatas penjajakan dan belum mengerucut untuk berkoalisi.

"Saat ini masih sebatas menjalin komunikasi untuk tahap awal penjajakan, partai lain juga belum jelas siapa yang diusung. Jadi, pada waktunya nanti pasti koalisi akan terbentuk,” kata Sutiyo.

Menurut dia, untuk pilkada, PKB akan realistis dan tidak ngotot mengajukan kader internal sebagai bakal calon. "Kami hanya memiliki empat kursi. Jadi, calon yang diusung tidak harus dari internal partai,” katanya.

Berdasarkan raihan kursi di DPRD Gunung Kidul, hanya PDI Perjuangan dan Nasdem yang bisa mengusung calon sendiri. Sementara itu, enam partai lainnya yakni PAN, Golkar, Gerindra, PKB, PKS, dan Demokrat harus membentuk koalisi agar bisa mengusung calon di pilkada.

Sekretaris DPD Golkar Gunung Kidul Heri Nugroho mengatakan untuk bisa mengusung calon bupati dan wakil bupati, partai politik harus memiliki sembilan wakil di DPRD. Dengan hanya memiliki lima kursi di DPRD, Golkar tidak bisa mengusung calon sendiri dalam pilkada

"Satu-satunya jalan untuk maju, kami harus berkoalisi dengan partai lain. Kami juga sudah membuka pintu komunikasi dengan semua partai politik yang memiliki kursi di DPRD Gunung Kidul," katanya.

Saat ini, Partai Golkar sudah membuka komunikasi politik dengan partai lain. Sebagai contoh pada saat penjaringan bakal calon kepala daerah, pengurus dari DPD PAN hadir untuk mengantar Wakil Bupati Gunung Kidul Immawan Wahyudi ikut dalam penjaringan.

Komunikasi tidak hanya dilakukan dengan satu partai karena semuanya juga menjalin hubungan yang baik.

"Hingga saat ini belum ada kepastian untuk maju bersama karena masih dalam tahap penjajakan. Untuk koalisi belum. Jadi, semua masih mungkin terjadi,” katanya.

Disinggung mengenai calon yang akan diusung, Heri mengakui masih menunggu rekomendasi dari DPP Golkar. Ia pun menyakini, dalam waktu dekat akan turun rekomendasi terkait dengan calon yang diusung di pilkada.

"Sampai saat ini, surat rekomendasi belum turun. Kemungkinan akhir bulan dan mudah-mudahan untuk koalisi bisa segera terbentuk,” katanya.