Gunung Bromo ditutup sementara cegah penularan COVID-19

id Bromo Ditutup,Balai Besar TNBTS,Virus Corona, COVID-19

Gunung Bromo ditutup sementara cegah penularan COVID-19

Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Jawa Timur. ANTARA/Vicki Febrianto

Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB-TNBTS) memutuskan untuk menutup sementara kawasan Gunung Bromo, termasuk Gunung Semeru di Jawa Timur, sebagai  antisipasi penularan COVID-19.

Kepala Balai Besar TNBTS John Kennedie mengatakan penutupan sementara kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru bagi para wisatawan tersebut dilakukan pada periode 19-31 Maret 2020.

"Kebijakan penutupan sementara itu, merupakan upaya Balai Besar TNBTS  mencegah penyebaran COVID-19 lebih luas kepada masyarakat, petugas, dan pengunjung wisata," kata John, di Kota Malang, Jawa Timur, Rabu.

John menambahkan, penutupan sementara salah satu destinasi unggulan di wilayah Jawa Timur tersebut akan dievaluasi secara berkala, dengan memperhatikan kebijakan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, serta pemerintah daerah.

Penutupan sementara dilakukan berdasar Surat Edaran Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Surat Edaran Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem, serta Surat Sekretaris Daerah Pemerintah Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

John menegaskan, masyarakat diimbau tetap tenang dan tidak panik, namun selalu waspada untuk mengantisipasi penyebaran virus yang sudah menjangkiti 153 negara tersebut.

"Masyarakat kami minta tetap tenang, dan tidak panik, serta selalu waspada," ujarnya.

Gunung Bromo merupakan salah satu destinasi unggulan di wilayah Jawa Timur dan juga nasional. Tercatat pada 2019, jumlah kunjungan wisatawan baik dari dalam maupun luar negeri ke Taman Nasional Bromo Tengger Semeru mencapai 690.831 orang.

Dari jumlah total tersebut, sebanyak 669.422 orang merupakan wisatawan dalam negeri, sementara 21.409 lainnya merupakan wisatawan mancanegara. Total penerimaan negara bukan pajak (PNBP) dari kunjungan wisatawan pada 2019 mencapai Rp22,86 miliar.