UNBK SMK di Bantul dilaksanakan dengan antisipasi COVID-19

id Bupati Bantul,UNBK Bantul

UNBK SMK di Bantul dilaksanakan dengan antisipasi COVID-19

Bupati Bantul Suharsono saat tiba di SMK yang melaksanakan UNBK (Foto ANTARA/Hery Sidik)

Bantul (ANTARA) - Bupati Bantul Suharsono menyatakan pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer tingkat Sekolah Menengah Kejuruan di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta pada Senin (16/3) hingga Rabu sudah memenuhi standar kesehatan di tengah merebaknya virus corona penyebab COVID-19.

"Sudah bagus, ada hand sanitizer, harapannya siswa tetap terus jaga kesehatan dan PHBS (pola hidup bersih dan sehat) tidak hanya di sekolah tetapi juga di rumah dan lingkungan," kata Bupati Bantul usai meninjau pelaksanaan di UNBK di SMK Negeri 1 Kasihan dan SMK Muhammadiyah Bambanglipuro Bantul, Rabu.

Menurut dia, sesuai dengan instruksi Gubernur DIY bahwa sekolah menyediakan cairan pencuci tangan dan mewajibkan setiap siswa yang akan masuk ruang ujian mencuci tangan.

Karena itu Bupati memberi apresiasi dengan kesigapan sekolah melaksanakan UNBK di tengah merebaknya COVID-19, virus yang pertama kali ditemukan di Kota Wuhan China dan kini sudah menjadi pandemi global karena menyebar hingga ke lebih dari 100 negara termasuk Indonesia.

"Sesuai aturan dan protap, kami melakukan pemantauan UNKB tanpa terjun langsung melihat anak-anak ujian (di ruang ujian). Ini tidak diperbolehkan dan kami menaati aturan ini," katanya.

Sementara itu, Kepala SMK Muhammadiyah Bambanglipuro 1 Bantul Widada mengatakan, UNBK di sekolahnya diikuti sebanyak 400 siswa yang terdiri dari lima juruan. Setiap ruang laboratorium komputer disemprot cairan desinfektan dan disediakan cairan antiseptik.

"Sebelum siswa masuk ruangan kami lakukan pengecekan suhu tubuh. Juga harus cuci tangan dan sebelumnya ruangan ujian disemprot cairan desinfektan," katanya.

Kepala Balai Pendidikan Menengah Umum Bantul Suhirman mengatakan pada tahun ini terdapat 5.887 siswa SMK yang mengikuti UNBK, mereka berasal dari 13 SMK Negeri dan 46 SMK Swasta. Dua sekolah diantaranya menggabung ke sekolah lain karena terbatasnya jumlah siswa.

Ia mengatakan, hingga hari ketiga pelaksanaan UNBK pada Rabu, tidak ada gangguan teknis seperti listrik padam dan gangguan server komputer. Namun ada satu peserta dari SMK Muhammadiyah Bambanglipuro yang tidak mengikuti UNBK karena bergabung dalam tim Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) DIY.