Pemkab Sleman akan membangun kembali Jembatan Merah yang rusak

id Jembatan merah,DPUPKP Sleman,Kabupaten Sleman,Sleman

Pemkab Sleman akan membangun kembali Jembatan Merah yang rusak

Ilustrasi jembatan yang rusak di Kabupaten Sleman. (Foto Antara/ Victorianus Sat Pranyoto)

Sleman (ANTARA) - Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Pemukiman (DPUPKP) Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, tahun 2020 ini akan membangun kembali Jembatan Merah di Desa Condongcatur, Kecamatan Depok yang sudah bertahun-tahun rusak parah termakan usia.

"Dijadwalkan pengerjaan akan dimulai paling cepat akhir 2020," kata Kepala Bidang Bina Marga DPUPKP Kabupaten Sleman Achmad Subhan di Sleman, Senin.

Menurut dia, sebenarnya "detail engineering design" (DED) rehabilitasi Jembatan Merah sudah disiapkan sejak 2016, namun untuk realisasinya sempat terganjal persoalan pembebasan lahan yang bermasalah dengan pemilik lahan.

"Saat ini kami sudah menerima surat dari pemerintah desa melalui camat setempat menyatakan bahwa pemilik hak atas tanah tersebut sudah sepakat dengan pembebasan lahan," katanya.

Ia mengatakan pembangunan Jembatan Merah ini menggunakan dana Anggaran Belanja Tambahan (ABT). Namun jika tidak terkejar, pengerjaan akan dilaksanakan tahun 2021.

"Pagu anggaran berkisar Rp5 miliar hingga Rp6 miliar. Standar untuk pembangunan jembatan rata-rata sejumlah itu. Jika nantinya ada kelebihan anggaran, bisa dialihkan untuk peningkatan sarana infrastruktur lain semisal jalan," katanya.

Ahmad Subhan mengatakan dari hasil pengecekan tim DPUPKP, kondisi Jembatan Merah memang sudah tidak layak karena faktor usia yang sudah tua. 

"Saat ini juga untuk mobil sudah tidak bisa lewat, akses hanya tinggal untuk kendaraan roda dua saja," katanya.

Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Sleman Marjanto mengatakan ada beberapa jalur yang bisa dilalui utamanya mobil karena penutupan Jembatan Merah.

Beberapa rute alternatif yang bisa dipilih antara lain sebelah timur dan barat Jembatan Merah.

"Saat ini kendaraan bisa lewat jalur Selokan Mataram, atau jalan yang ada di sisi timur Jembatan Merah," katanya.

Ia mengatakan, pihaknya sangat mendukung jika Jembatan Merah dilebarkan menjadi tujuh meter, karena jembatan yang sekarang hanya bisa dilalui satu mobil dan harus bergantian hingga kadang menyebabkan antrean.

"Kalau ada pembebasan lahan barangkali ke depan bisa untuk dua arah. Selama ini, mobil yang lewat tidak bisa 'sliringan' (berpapasan) jadi harus gantian," katanya.


 
Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024