Dinkes Bantul kembali imbau warga agar tidak panik hadapi COVID-19

id Sri Wahyu Dinkes,penanganan corona,virus corona,corona,covid-19,2019-ncov,novel coronavirus 2019

Dinkes Bantul kembali imbau warga agar tidak panik hadapi COVID-19

Kepala Bidang Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul Sri Wahyu Joko Santosa (Foto ANTARA/Hery Sidik)

Bantul (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta kembali mengimbau masyarakat untuk tidak panik dan resah, namun meningkatkan kewaspadaan menghadapi merebaknya penularan corona virus disease 2019 atau COVID-19 yang telah menjadi pandemi global.

"Kami sampaikan agar masyarakat tetap untuk tidak ada kepanikan dan keresahan. Yang perlu adalah kewaspadaan, arti dari waspada adalah berhati-hati dan berjaga-jaga, bukan takut terhadap sesuatu," kata Kepala Bidang Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Bantul Sri Wahyu Joko Santosa di Bantul, Senin.

Menurut dia, masyarakat diminta untuk berhati-hati dan berjaga-jaga seandainya mengalami masalah kesehatan agar segera memeriksakan diri. Dan juga berhati-hati menjaga diri sendiri dan keluarga agar tidak jatuh sakit.

"Self monitoring atau memonitor diri sendiri sangat diperlukan. Yang mengetahui kondisi badan kita adalah diri kita sendiri, yang bisa menjaga agar kita tidak tertular penyakit adalah bagaimana menjaga perilaku hidup kita agar selalu sehat," katanya.

Dia menjelaskan, bilamana warga saat ini merasa mempunyai riwayat bepergian dari daerah terjangkit atau berkontak dengan orang terduga terinfeksi COVID-19, bila tanpa gejala maka lakukanlah 'self monitoring', membatasi aktivitas bertemu banyak orang, lebih baik berdiam diri di rumah atau isolasi mandiri.

"Dan bila mempunyai gejala batuk atau demam atau pilek dengan riwayat tersebut di atas mohon untuk memeriksakan diri ke pelayanan kesehatan terdekat," katanya.

Dia juga mengatakan, untuk kondisi saat ini agar warga mengurangi kegiatan luar rumah yang tidak penting dan memonitor kesehatan secara mandiri sangat dianjurkan. "Mencegah lebih baik daripada mengobati," katanya.

Sementara itu, Sri Wahyu yang juga Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Bantul mengatakan, terkait perkembangan kasus COVID-19 di Bantul per 23 Maret hingga pukul 13.00 WIB ada sebanyak 19 orang kategori pasien dalam pengawasan (PDP), satu diantaranya positif terjangkit.

"Data kasus yang bisa kami sampaikan adalah pasien rawat inap yaitu PDP berjumlah 19 orang, pasien konfirmasi positif satu orang, ODP (orang dalam pemantauan) empat orang. Pasien terkonfirmasi positif kami keluarkan dari kriteria PDP," katanya.