Yogyakarta (ANTARA) - Sebanyak 1.003 dari 3.098 pelamar CPNS di Pemerintah Kota Yogyakarta dinyatakan lolos seleksi kompetensi dasar dan memenuhi syarat untuk mengikuti seleksi kompetensi bidang.
“Pengumuman sudah kami sampaikan sejak Senin (22/3). Namun, kami masih menunggu kepastian mengenai waktu dan tempat untuk pelaksanaan seleksi kompetensi bidang (SKB),” kata Kepala Bidang Pengembangan Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kota Yogyakarta Ary Iryawan di Yogyakarta, Selasa.
Oleh karena itu, Ary meminta seluruh pelamar calon pegawai negeri sipil (CPNS) yang berhak mengikuti SKB untuk selalu memantau perkembangan melalui berbagai laman resmi dari BKN atau melalui laman BKPP Kota Yogyakarta.
“Jika ada perkembangan, maka akan segera kami informasikan melalui laman resmi. Calon peserta seleksi bisa memantau dari laman kami,” katanya.
Ary menegaskan, hasil seleksi tersebut merupakan hasil final dan pelamar CPNS tidak memiliki kesempatan untuk mengajukan keberatan.
“Saat pelaksanaan SKD pun, pelamar CPNS sudah bisa mengetahui nilai yang mereka peroleh. Hasil perolehan nilai juga sudah kami umumkan sebelumnya sehingga proses seleksi sangat terbuka,” katanya.
Pemerintah Kota Yogyakarta pada seleksi CPNS 2019 membuka 419 formasi. Dari setiap formasi dipilih maksimal tiga pelamar yang memiliki nilai tertinggi dan dinyatakan lolos passing grade SKD.
Namun demikian, dari 419 formasi tersebut tidak semuanya memiliki jumlah peserta maksimal yang dinyatakan lolos SKD. “Ada beberapa yang kosong, dan ada juga beberapa yang hanya terisi oleh satu atau dua pelamar saja,” katanya.
Meskipun hanya terisi oleh satu atau dua pelamar yang dinyatakan bisa mengikuti SKB, Ary menyebut, pelamar tersebut belum tentu lolos seleksi CPNS. “Tetap ada penilaian yang dilakukan. Jika tidak memenuhi nilai, maka pelamar juga bisa dinyatakan tidak lolos seleksi,” katanya.
Berdasarkan hasil seleksi SKD, Ary menambahkan, persaingan seleksi CPNS di Kota Yogyakarta cukup ketat karena hampir 90 persen pelamar memenuhi nilai passing grade yang ditetapkan yaitu 271 poin. “Hanya sekitar 10 persen yang tidak memenuhi 'passing grade',” katanya.
