Pemkab Kulon Progo siapkan Rp21 miliar tangani COVID-19

id COVID-19,Kulon Progo

Pemkab Kulon Progo siapkan Rp21 miliar tangani COVID-19

Kepala Pelaksana Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kulon Progo Astungkara. (Foto ANTARA/Sutarmi)

Kami berharap jumlah warga yang positif COVID-19 tidak bertambah.
Kulon Progo (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyiapkan anggaran Rp21 miliar untuk pencegahan dan penanganan wabah COVID-19 di wilayah itu.

Kepala Pelaksana Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kulon Progo Astungkara di Kulon Progo, Minggu, mengatakan anggaran itu untuk mencukupi kebutuhan rumah sakit, alat pelindung diri (APD), penyiapan ruang isolasi dan kebutuhan lainnya.

"Anggaran ini kami fokuskan untuk penanganan COVID-19. Kami berharap jumlah warga yang positif COVID-19 tidak bertambah. Kalau bertambah, jumlah ruangan isolasi terbatas, sehingga itu yang perlu kami persiapkan," kata Astungkara.

Baca juga: Dinkes Kulon Progo sebut 414 warga pulang kampung masuk kategori OCD

Ia mengakui anggaran penanganan COVID-19 ini dari desain ulang anggaran dan anggaran tidak terduga. Adapun desain ulang dilakukan terhadap alokasi anggaran perjalanan dinas, biaya rapat dan pembangunan infrastruktur.

"Mayoritas desain ulang anggaran dari pembangunan infrastruktur. Pembangunan infrastruktur dilaksanakan sesuai skala prioritas," katanya

Baca juga: Bupati sebut pertumbuhan ekonomi Kulon Progo sebesar 11,50 persen

Terkait keluhan petugas medis yang kekurangan APD yang bertugas di puskesmas dan melayani pemudik, Astungkara mengakui adanya kesulitan mendapatkan APD. Secara anggaran, tidak ada persoalan.

Anggaran untuk pengadaan APD ada, tapi APD susah didapatkan. Berdasarkan informasi bahwa Presiden sudah menunjuk Sritex dan Fans Brothers untuk memproduksi APD.

Baca juga: Pemkot Yogyakarta minta RT/RW perketat pemantauan pendatang cegah COVID-19

"Perkara APD yang standar di DIY ada 1.000 unit, tapi diberikan kalau rumah sakit mendapatkan satu pasien positif COVID-19, maka akan diberi 10 unit APD. Jadi bertahap," katanya.

"Hanya saja, hal yang menjadi kekhawatiran puskesmas dan rumah sakit yang menangani masyarakat menggunakan APD. Untuk mencari barangnya susah," katanya.

Ketua DPRD Kulon Progo Akhid Nuryati meminta pemkab bergerak cepat menangani jumlah pemudik yang berasal dari episentrum COVID-19.

"Ini sangat darurat kalau tidak ditangani dengan cepat dan tegas," katanya.