BPS Yogyakarta berharap partisipasi warga dalam SP online meningkat

id Sensus penduduk online,partisipasi SP online,SP online di Yogyakarta,pastisipasi SP online

BPS Yogyakarta berharap partisipasi warga dalam SP online meningkat

Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi saat mengikuti sensus penduduk online (Eka AR)

Yogyakarta (ANTARA) - Badan Pusat Statistik Kota Yogyakarta berharap partisipasi masyarakat untuk mengikuti sensus penduduk secara online terus meningkat seiring dengan kebijakan perpanjangan waktu pelaksanaan sensus penduduk online hingga 29 Mei 2020.

“Hingga akhir Maret, tingkat partisipasi masyarakat untuk mengikuti sensus penduduk online baru mencapai sekitar 50 persen dari target,” kata Kepala Seksi Statistik Sosial Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Yogyakarta Chandra Wahyu Yuniar di Yogyakarta, Selasa.

Berdasarkan data BPS Kota Yogyakarta hingga Senin (30/3) malam, partisipasi masyarakat yang mengikuti sensus penduduk online tercatat 16.908 keluarga atau 47,38 persen dari target 35.000 keluarga.

“Jika sensus penduduk online berakhir sesuai jadwal awal yaitu pada 31 Maret, maka untuk memenuhi target partisipasi akan sangat berat. Harapannya, dengan adanya perpanjangan waktu, maka partisipasi masyarakat bisa terus ditingkatkan,” katanya.

Menurut dia, terjadi peningkatan partisipasi sensus penduduk online dari warga menjelang akhir Maret dengan rata-rata tingkat partisipasi mencapai 800 hingga 1.000 keluarga per hari.

“Pada awal Maret, tingkat partisipasi masih cukup rendah. Rata-rata sekitar 200 keluarga per hari yang mengakses sensus penduduk online. Tetapi, menjelang akhir Maret meningkat cukup tajam,” katanya.

Chandra mengatakan, meskipun masyarakat Kota Yogyakarta memiliki literasi internet yang cukup tinggi, namun banyak warga yang masih merasa khawatir saat diminta melakukan pemutakhiran data secara mandiri.

“Akibatnya, tingkat partisipasi masyarakat saat sensus penduduk online pun tidak terlalu tinggi. Tetapi, kami akan terus melakukan sosialisasi agar warga tidak perlu khawatir salah saat mengisikan data karena pertanyaan yang diajukan cukup mudah dimengerti,” katanya.

Warga yang ingin berpartisipasi dalam sensus penduduk online cukup mengakses laman sensus.bps.go.id dengan memanfaatkan google chrome terbaru agar akses lancar. Dokumen yang harus dipersiapkan adalah NIK, nomor KK serta nomor buku nikah.

Sedangkan untuk sensus penduduk dengan metode wawancara juga dilakukan perubahan jadwal yaitu dari 1-31 Juli menjadi 1-30 September. “Perubahan jadwal ini juga berkaitan dengan wabah COVID-19. Tujuannya meminimalkan risiko penularan jika petugas dan warga bertemu secara langsung,” katanya.

Pewarta :
Editor: Bambang Sutopo Hadi
COPYRIGHT © ANTARA 2024