Persita potong 90 persen gaji pemain dan pelatih pada April hingga Juni

id persita tangerang,liga 1,virus corona,covid19,pendekar cisadane

Persita potong 90 persen gaji pemain dan pelatih pada April hingga Juni

Bek Persita Tangerang Hamka Hamzah dan rekan-rekan satu timnya terpaksa menerima gaji yang sudah dipangkas 90 persen selama tiga bulan mulai Maret akibat dampak pandemi virus corona. ANTARA/HO Persita/am.

Jakarta (ANTARA) - Persita Tangerang memotong gaji pemain, pelatih dan staf sampai 90 persen dari April sampai Juni 2020 karena Liga 1 Indonesia 2020 dihentikan akibat pandemi virus corona.

Keterangan resmi Persita di Jakarta, Jumat, menyebutkan manajemen memberikan 10 persen dari gaji normal demi memastikan kelangsungan operasional klub.

"Ini memang berat. Namun kami sudah mengupayakan segala kemungkinan yang terbaik untuk pemain, pelatih dan ofisial sebelum keputusan ini diambil," kata manajer Persita I Nyoman Suryanthara.

"Kami juga sudah membayarkan gaji bulan Maret secara penuh meski arahan PSSI bahwa klub bisa membayar gaji tim maksimal 25 persen sejak Maret 2020."



Melalui sebuah surat keputusan, PSSI mempersilakan klub Liga 1 dan Liga 2 mengubah kontrak kerja dengan pemain, pelatih dan ofisial atas kewajiban pembayaran gaji Maret sampai Juni 2020 yang akan dibayarkan maksimal 25 persen dari kontrak kerja akibat COVID-19.

 Nyoman menilai penghentian sementara liga berdampak kurang baik kepada pemasukan klub sehingga terpaksa mengurangi gaji pemain, pelatih dan staf.

"Kami sudah memperhitungkannya secara matang," aku Nyoman.

Mengakui ada pro dan kontra dalam keputusan itu, Nyoman menyatakan pada akhirnya tim bisa menerima setelah manajemen terus berkomunikasi.



"Ini adalah keputusan yang terbaik, meski berat. Insya Allah, tim bisa menerima dengan baik," kata Nyoman.

Selama libur kompetisi, para pemain Persita diwajibkan berlatih di tempat tinggal masing-masing sesuai dengan arahan pelatih.

Manajemen meminta skuat Pendekar Cisadane berkumpul untuk berlatih pada 1 Juni 2020 jika status keadaan darurat COVID-19 dicabut pemerintah dan PSSI memutuskan liga berjalan pada 1 Juli 2020.

Jika skenario tidak berjalan, maka manajemen Persita  akan memutuskan langkah berikutnya kepada pemain, pelatih dan ofisial.