Satu pasien positif COVID-19 di RS Panti Rapih meninggal

id Pasien Covid-19,penanganan corona,virus corona,corona,covid-19,2019-ncov,novel coronavirus 2019

Satu pasien positif COVID-19 di RS Panti Rapih meninggal

Ilustrasi - Ruang isolasi pasien positif COVID-19. (ANTARA)

Pasien tersebut merupakan laki-laki yang sebelumnya berdomisili di wilayah Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul.
Bantul (ANTARA) - Satu pasien positif terpapar virus corona baru (COVID-19) asal Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, yang dirawat di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta dikabarkan meninggal dunia pada Minggu.

"Hari ini kami menerima pemberitahuan resmi dari RS Panti Rapih yang menjelaskan pasien atas nama AH, 71 tahun, sebagai pasien konfirmasi positif COVID-19 dinyatakan meninggal hari ini," kata Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Bantul Sri Wahyu Joko Santosa dalam keterangan tertulis melalui aplikasi pesan di Yogyakarta, Minggu.

Pasien tersebut merupakan laki-laki yang sebelumnya berdomisili di wilayah Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul. Pria tersebut diumumkan terkonfirmasi COVID-19 oleh gugus tugas pada 25 Maret dan diisolasi di RS Panti Rapih.

"Adapun yang menyebabkan (pasien, red.) meninggal selain terinfeksi COVID-19, beliau juga sudah mempunyai penyakit kronis yang berat, yaitu gagal ginjal kronis dan leukemia," kata Sri Wahyu yang juga Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Bantul.

Baca juga: Kulon Progo siapkan anggaran Rp25,8 miliar penanganan COVID-19

Dia menyatakan pasien sebelum dinyatakan positif corona dan diisolasi di RS Panti Rapih, tinggal di rumah anaknya di wilayah Kadipiro, Kasihan.

Akan tetapi, asalnya ber-KTP (Kartu Tanda Penduduk) di wilayah Gondokusuman, Kota Yogyakarta.

Dia menjelaskan pasien memiliki riwayat perjalanan dari Singapura, dan awal masuk rumah sakit di wilayah Yogyakarta sebagai pasien dalam pengawasan (PDP).

Baca juga: Kepala Kejari Bantul dinyatakan sembuh dari COVID-19

"Saya sampaikan lagi riwayat penularan pasien tersebut setelah pasien pulang dari Singapura dalam rangka berobat penyakit kronisnya. Untuk keluarga yang berkontak erat dengan pasien sampai saat ini tetap diberlakukan pemantauan sampai selesai 14 hari sejak kontak terakhir," katanya.

Dia mengatakan informasi yang diterima Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Bantul jenazah hari ini sudah dikremasi di Prambanan, Sleman.
 
Pewarta :
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2024