Kasus DBD di Sleman meningkat pada triwulan pertama 2020

id DBD Sleman,Dinkes Sleman,Kabupaten Sleman,Sleman,Demam berdarah degue,COVID-19,Virus Corona

Kasus DBD di Sleman meningkat pada triwulan pertama 2020

Tim Pokjanal DBD Sleman melakukan pemberantasan sarang nyamuk di Dusun Beluran, Kecamatan Godean. Foto Antara/HO-Humas Pemkab Sleman

Sleman (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta mencatat terjadi kenaikan jumlah kasus penderita demam berdarah degue (DBD) di wilayah setempat pada triwulan pertama 2020.

"Pada triwulan pertama 2020 kasus DBD di Sleman memang menunjukkan tren meningkat, hingga saat ini tercatat ada 317 kasus," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Joko Hastaryo di Sleman, Kamis.

Menurut dia, dari jumlah kasus tersebut sampai saat ini belum ada kasus DBD yang meninggal dunia.

"Pada Januari tercatat sebanyak 93 kasus, Februari sebanyak 109 kasus dan Maret 105 kasus, sedangkan pada April hingga pekan pertama tercatat ada 10 kasus," katanya.

Ia mengatakan, dalam upaya menekan angka kasus DBD, Pemerintah Kabupaten Sleman tidak bisa melakukannya sendiri tanpa kesadaran dari masyarakat untuk ikut serta dalam upaya pencegahan.

"Kami imbau masyarakat mau peduli terhadap kebersihan rumah dan lingkungannya, terlebih saat ini mulai memasuki puncak musim hujan," katanya.

Joko mengatakan bahwa Kabupaten Sleman memang memiliki siklus empat tahunan, dimana pada 2019 menjadi tahun yang diprediksi terjadi peningkatan kasus DBD.

"Sementara pada 2020, dimungkinkan mengalami penurunan jumlah kasus DBD," katanya.

Ia mengatakan, di tengah pandemi COVID-19 ini, Dinkes Kabupaten Sleman juga tetap memberikan perhatian dalam antisipasi kasus DBD.

"Kalau DBD masih bisa ditangani oleh tim P2P Dinkes Sleman, sedangkan untuk COVID-19 kan melibatkan semua bidang dan organisasi perangkat daerah (OPD)," katanya.
 
Pewarta :
Editor: Luqman Hakim
COPYRIGHT © ANTARA 2024