Mendikbud meluncurkan program "Belajar dari Rumah"

id program Belajar dari Rumah,Belajar dari Rumah,Nadiem Makarim,penanganan corona,virus corona,corona,covid-19,2019-ncov,no

Mendikbud meluncurkan program "Belajar dari Rumah"

Mendikbud Nadiem Makarim saat peluncuran daring program "Belajar dari Rumah" di Jakarta, Kamis (9/4). (ANTARA/Indriani)

Jakarta (ANTARA) - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim meluncurkan program "Belajar dari Rumah" yang akan disiarkan oleh Televisi Republik Indonesia (TVRI) selama pandemi COVID-19.

"Program ini bertujuan untuk membantu peserta didik agar bisa belajar di rumah selama pandemi COVID-19 karena tidak semua peserta didik maupun pendidik memiliki kemampuan untuk mengakses platform pembelajaran daring secara optimal," ujar Nadiem dalam konferensi pers daring di Jakarta, Kamis.

Program "Belajar dari Rumah" merupakan upaya kementerian dalam membantu pembelajaran bagi semua kalangan masyarakat, terutama yang memiliki keterbatasan pada akses internet baik karena tantangan ekonomi maupun letak geografis.

Nadiem menambahkan program tersebut merupakan langkah cepat Kemendikbud setelah mendapat masukan Komisi X DPR dalam rapat kerja.

"Program Belajar dari Rumah mulai tayang di TVRI pada Senin tanggal 13 April 2020 dimulai pada pukul 08:00 WIB," terang Nadiem.

Untuk tahap awal, program tersebut akan dilaksanakan selama tiga bulan ke depan. Selain diisi dengan program pembelajaran untuk semua jenjang, nantinya "Belajar dari Rumah' juga akan menyajikan program bimbingan orang tua dan guru serta tayangan kebudayaan pada akhir pekan.

Adapun konten atau materi pembelajaran yang disajikan akan fokus pada peningkatan literasi, numerasi, serta penumbuhan karakter peserta didik. Kemendikbud juga akan melakukan monitoring dan evaluasi mengenai program itu bersama dengan lembaga nonpemerintah.

"Yang perlu dicatat bahwa sesungguhnya dalam keadaan seperti ini, adalah pemberian pendidikan yang bermakna,” terang Mendikbud.

Selanjutnya, dalam situasi di mana kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah terhenti, solidaritas dan gotong royong menjadi kunci penanganan COVID-19 di Indonesia. Oleh karena itu, Kemendikbud terbuka untuk bekerjasama dan kolaborasi pendukungan penyelenggaraan pendidikan pada masa pandemi COVID-19.