Dinkes Bantul minta masyarakat tetap antisipasi DBD selama pandemi COVID-19

id Dinkes

Dinkes Bantul minta masyarakat tetap antisipasi DBD selama pandemi COVID-19

Kantor Dinkes Bantul, DIY. ANTARA/ Hery Sidik

Bantul (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta meminta masyarakat tetap mengantisipasi merebaknya kasus demam berdarah dengue dengan memantau tempat-tempat yang berpotensi bisa menjadi perindukan nyamuk di saat pandemi corona virus disease 2019 atau COVID-19.

"Sekali lagi, masyarakat dalam situasi wabah COVID-19 diminta untuk selalu melaksanakan pemantauan tempat-tempat yang bisa menjadi perindukan nyamuk," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Bantul, Sri Wahyu Joko Santosa di Bantul, Jumat.

Menurut dia, antisipasi terhadap kasus DBD itu karena penyakit yang juga disebabkan oleh virus dengue yang dibawa nyamuk aedes aegypti ini setiap tahun selalu menghantui semua wilayah di DIY termasuk Bantul, bahkan angka kasusnya tinggi.

"Lenyapkan tempat-tempat tersebut dengan cara 3 M, menguras, menutup dan mengubur, serta lakukan tindakan membersihkan lingkungan secara periodik di rumah masing - masing. Kita sehat kita bisa. Ini untuk kewaspadaan, biar tidak terlena," katanya.

Dia menyebut, sampai dengan Maret ini kasus DBD yang terlaporkan dan tercatat di Dinkes Bantul sejumlah 416 kasus, angka tersebut lebih tinggi dibanding kasus yang terjadi selama periode yang sama pada tahun 2019, yaitu sebanyak 353 kasus.

Sementara itu, dia menjelaskan, pada tahun 2019 angka kasus DBD di Bantul mencapai 1.424 kasus. Pada tahun ini prediksinya adalah siklus lima tahunan dari DBD.

"Tentang DBD saat ini, bahwa ada beberapa kecamatan yang jumlah kasusnya lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya pada bulan yang sama. Namun sampai saat ini di Bantul tidak terdapat kematian akibat DBD," katanya.

Sri Wahyu yang juga Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Bantul mengharapkan, disaat wabah corona saat ini digalakkan tindakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) di masing-masing rumah yang dilakukan oleh penghuni rumah dan dilakukan secara rutin.

"Kami juga mengharap meskipun anjuran tinggal di rumah dan menjaga jarak saat berinteraksi dengan orang lain tidak menghambat dilakukannya pemantauan dan pemberantasan jentik nyamuk," katanya.
Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024