Gunung Kidul menyiapkan Rp10 miliar untuk program jaring pengaman sosial

id covid gunung kidul,program bantuan sosial,dampak covid,penanganan corona,virus corona,corona,covid-19,2019-ncov,novel co

Gunung Kidul menyiapkan Rp10 miliar untuk program jaring pengaman sosial

Pengelola Gunung Api Purba Nglanggeran Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunung Kidul, melakukan penyemprotan disinfektan di lokasi-lokasi yang sering dikunjungi wisatawan dalam upaya mencegah penyebaran virus corona penyebab COVID-19. (ANTARA/Sutarmi)

Gunung Kidul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengalokasikan dana Rp10,144 miliar untuk program jaring pengaman sosial bagi warga dalam kelompok rentan selama masa tanggap darurat COVID-19.

Kepala Dinas Sosial Gunung Kidul Siwi Indriyanti di Gunung Kidul, Senin, mengatakan bahwa Rp1,4 miliar dari dana untuk program jaring pengaman sosial selama masa tanggap darurat COVID-19 dialokasikan untuk pemberian bantuan bagi pasien COVID-19 serta pasien dalam pengawasan dan orang dalam pemantauan terkait penularan virus corona.

"Masing-masing dari anggota keluarga akan mendapatkan bantuan sebesar Rp300.000," katanya.

Siwi mengatakan bahwa anjuran pemerintah kepada warga untuk membatasi kegiatan di luar rumah guna mengurangi risiko penularan virus corona berdampak pada kondisi perekonomian sebagian warga.

Pemerintah Kabupaten, ia melanjutkan, menyiapkan program bantuan bagi warga yang kegiatan usaha atau mata pencariannya terganggu akibat wabah dan kebijakan untuk menanggulangi wabah.

"Di Gunung Kidul sendiri ada ada ribuan warga masyarakat yang akan mendapatkan jatah bantuan ini sehingga pemkab mengalokasikan anggaran Rp10,144 miliar untuk penanganan," katanya.

Ketua DPRD Gunung Kidul Endah Subekti Kuntaringsih mendukung upaya Pemerintah Kabupaten untuk menangani dampak sosial wabah COVID-19. Ia mengatakan bahwa warga yang terdampak wabah membutuhkan program jaring pengaman sosial.

"Kami juga meminta pemkab mengatasi masalah ekonomi dampak COVI-19, khususnya pada pelaku UKM dan IKM," katanya.