Kondisi depo sampah di Kota Yogyakarta berangsur normal kembali

id Depo sampah,yogyakarta,TPA Piyungan

Kondisi depo sampah di Kota Yogyakarta berangsur normal kembali

Ilustrasi penumpukan sampah di salah satu depo sampah di Kota Yogyakarta (Antara/Eka AR)

Yogyakarta (ANTARA) - Kondisi sejumlah depo dan tempat pembuangan sampah sementara di Kota Yogyakarta yang sempat dipenuhi sampah karena tidak bisa diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir Piyungan yang tutup selama beberapa hari terakhir, kembali berangsur normal.

“Sejak Minggu (12/4), kami sudah bisa membuang sampah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Piyungan dan mulai Senin (13/4) ini, kondisi depo dan tempat pembuangan sampah sementara sudah berangsur normal. Semua sampah sudah bisa ‘disetor’ ke Piyungan,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta Suyana di Yogyakarta, Senin.

Menurut Suyana, sampah di depo dan tempat pembuangan sampah sementara sempat tertahan selama tiga hari, namun tidak sampai menimbulkan gangguan berupa bau busuk maupun sampah yang meluber hingga ke jalan.

“Begitu TPA dibuka kembali, kami langsung menurunkan semua armada untuk membereskan sampah yang tertumpuk di depo. Pokoknya semua kemampuan kami kerahkan. Ada 14 armada yang langsung diturunkan untuk membuang sampah ke Piyungan,” katanya.

Ia bahkan menyebut, pembuangan sampah ke TPA Piyungan pada Minggu (12/4) mencapai 90 rit perjalanan atau meningkat 50 persen dibanding pembuangan pada hari biasa yaitu sekitar 60 rit.

Meskipun TPA Piyungan sudah kembali dibuka, namun Suyana tetap mengingatkan masyarakat untuk tidak mudah membuang berbagai barang menjadi sampah yang tidak berguna.

“Pemilahan dan pengelolaan sampah sejak dari sumbernya, yaitu dari rumah tangga tetap harus dilakukan. Barang-barang yang masih bisa didaur ulang, sebaiknya dipisahkan. Bisa diberikan ke bank sampah atau ke pengepul,” katanya.

Dengan demikian, lanjut dia, volume sampah yang dihasilkan Kota Yogyakarta dan harus dibuang ke TPA Piyungan tidak semakin bertambah setiap hari tetapi bisa berkurang.

“Jika alat berat di TPA Piyungan kembali rusak seperti hari kemarin dan TPA ditutup, maka yang terjadi adalah penumpukan sampah selama beberapa hari dan berpotensi menimbulkan polusi. Harapannya, masyarakat tetap melakukan pengelolaan sampah dari rumah tangga,” katanya.