Dinkes Bantul ingatkan masyarakat tingkatkan pemantauan jentik cegah DBD

id Dinkes Bantul

Dinkes Bantul ingatkan masyarakat tingkatkan pemantauan jentik cegah DBD

Kantor Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul (Foto ANTARA/Hery Sidik)

Bantul (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengingatkan masyarakat daerah tersebut untuk meningkatkan pemantauan jentik-jentik secara mandiri di rumah masing-masing antisipasi perkembangbiakan nyamuk penyebab demam berdarah dengue.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Bantul Sri Wahyu Joko Santosa di Bantul, Selasa, mengatakan, di tengah kesibukan menghadapi wabah corona virus penyebab COVID-19, ada penyakit lain yang disebabkan virus dan perlu diwaspadai, yaitu demam berdarah dengue (DBD).

"Dalam situasi wabah COVID-19 kami harap agar masyarakat tetap melaksanakan pemantauan lingkungan terhadap tempat - tempat yang berpotensi sebagai tempat perindukan nyamuk. Pemantauan jentik mandiri di rumah saat ini perlu ditingkatkan," katanya.

Pria yang akrab disapa dokter Oky ini menjelaskan, untuk tempat-tempat fasilitas umum seperti sekolah-sekolah yang saat ini tidak terpakai karena siswanya pada libur akibat kebijakan belajar di rumah masing-masing agar juga diperhatikan untuk pemantauan jentiknya.

"Hal tersebut menjadi tanggung jawab bersama oleh wilayah. Lakukan gerakan 3 M yaitu menguras, menutup, mengubur plus menanam tanaman pengusir nyamuk, atau ikanisasi pada kolam-kolam atau bak penampungan air," katanya.

Untuk kasus demam berdarah dengue (DBD) di Bantul hingga akhir Maret telah dilaporkan sebanyak 484 kasus dengan rincian sebanyak 183 kasus selama Januari, 177 kasus selama Februari dan 124 kasus selama Maret.

Mengalami kenaikan dibandingkan dengan kasus penyakit akibat gigitan nyamuk aedes aegypti yang terlaporkan selama periode yang sama di 2019 yang sebanyak 353 kasus dengan rincian 93 kasus selama Januari, 111 kasus pada Februari dan 149 kasus pada Maret.

Dia yang juga Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Bantul ini juga mengharap meskipun anjuran tinggal di rumah dan menjaga jarak saat berinteraksi dengan orang lain tidak menghambat dilakukannya pemantauan dan pemberantasan jentik nyamuk aedes, selalu berhati- hati dan perhatikan juga kesehatan lingkungan sekitar.

"Jaga jarak, biasakan cuci tangan pakai sabun dan air bersih mengalir. Jangan lakukan pengucilan, stigmatisasi terhadap pelaku perjalanan, ODP atau PDP dan keluarganya. Patuhi anjuran pemerintah dalam rangka mengurangi resiko penularan COVID-19," katanya.
Pewarta :
Editor: Bambang Sutopo Hadi
COPYRIGHT © ANTARA 2024