Once Mekel sebut Glenn Fredly lekat dengan musik dan kemanusiaan

id Once mekel, glenn fredly, untuk glenn, konser virtual

Once Mekel sebut Glenn Fredly lekat dengan musik dan kemanusiaan

Once Mekel di panggung Mitsubishi Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) (ANTARA News/ Nanien Yuniar)

Jakarta (ANTARA) - Penyanyi solo Once Mekel mengenang Glenn Fredly sebagai sosok seniman yang lekat dengan musik dan aksi kemanusiaan yang aktif disuarakan oleh penyanyi berdarah Ambon itu.

"Glenn bukan cuma jago bikin lagu dan nyanyi dengan impresif, tapi juga figur yang menyuarakan kemanusiaan di sela-sela lagu dia sehingga banyak orang bisa terinspirasi," kata Once lewat konser virtual "Sounds RIghts: Untuk Glenn" di kanal YouTube Amnesty International Indonesia, Rabu (15/4) malam.



Solois jebolan grup band Dewa 19 itu juga mengatakan bahwa Glenn aktif di organisasi penyanyi/musisi/pencipta lagu. Ia menyebut, Glenn terakhir menggantikan Yovie Widianto sebagai ketua program di organisasi tersebut.

"Dia juga aktif di RUU Musik, konferensi musik di Ambon. Dia sangat aktif, peduli, dan proaktif untuk menyampaikan pesannya ke kalangan musisi dan kalangan yang lebih luas," ujar Once.

Pelantun lagu "Dealova" itu pun bercerita mengenai pertemuan dan kesan pertamanya tentang Glenn. Ia mengatakan ia sudah terkesan sejak Glenn tampil bersama band Funk Section membawakan lagu "Terpesona".

"Pertama kali terkesan ketika Glenn tampil di publik bareng Funk Section, mainin lagu hit-nya, 'Terpesona'. Glenn masih sangat muda waktu itu," kata Once.

"Apalagi ini band beranggotakan musisi senior Indonesia, seperti Mus Mujiono dan Yopie Item. Band ini sangat dihormati, bukan band sembarangan. Lalu melihat Glenn yang masih sangat muda jadi vokalisnya," ujarnya melanjutkan.

Once, yang dalam acara "Sounds Rights: Untuk Glenn" menyanyikan lagu "Januari" itu berharap, semangat Glenn dapat terus menjadi inspirasi bagi musisi Indonesia lainnya.

"Semoga semangatnya Glenn tetap menjadi inspirasi bagi negeri ini, untuk generasi musik Indonesia," pungkasnya.
 
Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024