Rencana Bundesliga melanjutkan musim kompetisi 2019/20 menuai kritik

id Liga Jerman,Bundesliga

Rencana Bundesliga melanjutkan musim kompetisi 2019/20 menuai kritik

Pertandingan Liga Jerman antara Borussia Moenchengladbach melawan FC Koln berlangsung tanpa penonton akibat wabah COVID-19 di Borussia-Park, Moenchengladbach, Kamis (12/3/2020) dini hari. ANTARA FOTO/REUTERS/Wolfgang Rattay/pras.

Jakarta (ANTARA) - Rencana Bundesliga untuk kembali melanjutkan musim kompetisi 2019/20 pada 9 Mei di tengah pandemi COVID-19 yang belum mereda menuai kritik dari publik Jerman.

Bundesliga direncanakan digelar tanpa penonton. Pertimbangan tersebut dilakukan karena Pemerintah Jerman melarang adanya keramaian hingga 31 Agustus.

Sebanyak 18 klub Bundesliga, seperti Bayern Muenchen, Borrussia Dortmun, Freiburg, dan Werder Bremen juga sudah mulai menggelar sesi latihan selama tiga pekan terakhir, meski dilakukan dalam kelompok-kelompok kecil sebagai persiapan melanjutkan kompetisi.

Namun keinginan untuk melanjutkan liga itu kemudian mendapat kritik dari berbagai pihak. Rencana tersebut dinilai tidak pantas saat kasus positif virus corona di Jerman saat ini sudah menembus angka 140.000 kasus, 4.500 di antaranya berakhir dengan kematian, demikian AFP.

Menurut pendukung Fanszenen Deutschlands, memulai kembali musim di tengah pandemi hanya "akan menjadi bahan olok-olokan di masyarakat."

"Sepak bola profesional telah lama sakit dan harus terus 'dikarantina'," katanya.

Grup pendukung lainnya yang bernama Unsere Kurve juga turut mengecam langkah tersebut. "Sepak bola tidak bisa bertindak tanpa memikirkan masyarakat keseluruhan. Jika pertandingan berlanjut, kami keluar!"

Bahkan beberapa pemain klub Liga Jerman juga menyuarakan ketidaksetujuannya dengan rencana melanjutkan liga di tengah situasi pandemi.

Bek Bayern Muenchen Niklas Suele menganggap bahwa ada hal lain yang lebih penting saat ini daripada sekadar kompetisi sepak bola.

Di Berlin, striker klub Union Sebastian Polter mengatakan, "tidak ada yang menginginkan pertandingan di stadion kosong -- tidak ada pemain, tidak ada penggemar," katanya.

Sementara itu, politikus dan ilmuwan Karl Lauterbach mempunyai pendapat yang berbeda. Ia mengkhawatirkan apabila liga tetap digelar di tengah situasi sulit ini, diprediksi justru akan menghabiskan sekira 20.000-an alat tes yang saat ini lebih banyak dibutuhkan masyarakat umum ketimbang para pemain sepak bola dan pihak yang terlibat dalam liga.

"Salah jika menggunakan puluhan ribu tes untuk permainan di stadion kosong ketika tidak ada pengujian yang cukup untuk panti jompo dan guru," kata Lauterbach.

Bundesliga Jerman diperkirakan bisa jadi liga sepak bola domestik di Eropa yang paling awal melanjutkan musim 2019/20 setelah tertangguhkan akibat virus corona.

Perdana Menteri Bavaria, Markus Soder, dan Perdana Menteri Nordrhein-Westfalen, Armin Laschet menyatakan bahwa liga kasta teratas sepak bola Jerman bisa kembali dilanjutkan lebih cepat dengan menerapkan aturan pembatasan, termasuk digelar tanpa penonton.