Penanaman modal di Kulon Progo triwulan pertama 2020 capai Rp775 miliar

id Realisasi penanaman modal ,Kulon Progo,DPMPT

Penanaman modal di Kulon Progo triwulan pertama 2020 capai Rp775 miliar

Kepala DPMPT Kulon Progo Agung Kurniawan. (Foto ANTARA/Sutarmi)

Kulon Progo (ANTARA) - Realisasi kinerja penanaman modal di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada triwulan pertama 2020 tercatat mencapai Rp775 miliar atau turun 34,5 persen dibandingkan 2019 yang sebesar Rp1,2 triliun.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu (DPMPT) Kulon Progo Agung Kurniawan di Kulon Progo, Senin, mengatakan pada triwulan pertama 2020 realisasi investasi melalui Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) sebanyak 28 perusahaan.

Nilai realisasi investasi Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp6,1 miliar dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp768,9 miliar.

"Total realisasi investasi sementara dapat dihitung sebesar Rp775 miliar. Realisasi investasi triwulan pertama apabila dibandingkan dengan rata-rata realisasi investasi 2019 sebesar Rp1,2 triliun per triwulan, sehingga mengalami penurunan sebesar 35,4 persen," kata Agung.

Ia mengatakan dampak ekonomi dari pandemi COVID-19 yang merebak di Indonesia khususnya di Kabupaten Kulon Progo dirasakan di berbagai sektor, mulai dari turunnya aktivitas ekonomi di sektor mikro, maupun belanja pembangunan pemerintah daerah dan melemahnya sektor investasi.

Pelayanan perizinan melalui Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu (DPMPT) Kabupaten Kulon Progo pada triwulan pertama 2020 sebanyak 585 izin baik melalui Online Single Submission (OSS), SiCANTIK Cloud maupun SimBG. Pelayanan perizinan dapat dilakukan secara online atau mandiri oleh pelaku usaha dari rumah maupun kantor perusahaan.

Proses perizinan berbasis online ini tidak lepas dari berbagai kendala baik teknis maupun non-teknis, untuk menyikapi hal tersebut serta dalam rangka memberikan pelayanan perizinan secara maksimal DPMPT masih menerima proses pendampingan perizinan walaupun secara terbatas.

"Kinerja perizinan terpengaruh oleh pandemi, dilihat dari jumlah izin pada triwulan pertama 2020 sebanyak 585 izin, kondisi tersebut dibandingkan dengan rata-rata realisasi izin 2019 sebanyak 1.128 izin per triwulan, sehingga mengalami penurunan sebesar 48,1 persen," katanya.

Agung mengatakan dampak COVID-19 terhadap investasi di Kulon Progo, ada beberapa investor yang sudah menyatakan minat untuk berinvestasi, terpaksa menunda kedatangan untuk koordinasi dan survei lokasi, antara lain dua perusahaan dari Bandung (investasi hotel), satu perusahaan asing dari Hongkong (industri garmen).

"Beberapa perusahaan terpaksa menunda pemenuhan komitmen, seperti proses dokumen lingkungan, izin lokasi dan IMB. Antara lain perusahaan dari Surabaya dan Jakarta, keduanya investasi hotel," katanya.

Realisasi Investasi 2019 sejumlah Rp 4,867 triliun dengan nilai realisasi investasi PMA Rp9,147 miliar dengan nilai realisasi investasi tertinggi dari sektor industri tekstil dan nilai realisasi investasi PMDN Rp4,859 triliun dengan nilai realisasi investasi tertinggi dari sektor infrastruktur (transportasi) yang disusul dari sektor jasa kesehatan (tahap konstruksi) kemudian sektor perdagangan dan sektor industri obat.