Gugus Tugas Bantul lacak peserta lima kegiatan klaster penyebaran COVID-19

id Gugus Tugas Bantul,rapid test, lima klaster

Gugus Tugas Bantul lacak peserta lima kegiatan klaster penyebaran COVID-19

Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Bantul Sri Wahyu Joko Santosa (Foto ANTARA/Hery Sidik)

Bantul (ANTARA) - Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta sedang melacak peserta lima kegiatan yang menjadi klaster penyebaran wabah virus corona baru itu, menyusul adanya data pasien konfirmasi positif di Bantul dari klaster tersebut.

"Saat ini di Yogyakarta, termasuk Bantul, yang sedang kita lacak ada lima klaster besar, pertama klaster Tabligh Akbar di Jakarta, mereka (peserta) rombongan tabligh (Jakarta) pada bulan Maret lalu," kata Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Bantul Sri Wahyu Joko Santosa di Bantul, Rabu.

Klaster yang kedua adalah kegiatan Tabligh di Gowa Sulawesi yang juga digelar pada Maret, kemudian klaster dari kegiatan Masjid Caturtunggal di Depok Sleman DIY dan klaster Gereja GPIB Marga Mulyo Kota Yogyakarta, serta klaster Pondok Pesantren (Ponpes) Tomboro Magetan, Jawa Timur.

"Kelima klaster ini sebagian jamaah sudah terlacak di Bantul. Untuk klaster Jakarta sampai kemarin kita sudah menemukan satu orang yang ikut tabligh terkonfirmasi positif, kemudian menularkan kepada anggota keluarga istri dan anaknya yang juga konfirmasi positif," katanya.

Selain itu, kata dia, ada dua orang lagi yang berkontak erat dengan pasien tersebut dan saat ini masih sebagai orang tanpa gejala (OTG), karena setelah menjalani rapid test atau tes cepat corona hasilnya positif.

"Di Bantul, untuk tabligh Jakarta peserta ada dua, satu konfirmasi positif di Banguntapan, satu lagi ada di Piyungan yang sampai sekarang masih sebagai OTG dengan rapid test negatif, dan akan kita ulang beberapa waktu akan datang 10 hari," katanya.

Pria yang akrab disapa dokter Oky ini mengatakan untuk yang klaster Gowa Sulawesi peserta dari Bantul yang sudah terdeteksi dan sudah memeriksakan diri ke puskesmas setempat semua berjumlah tujuh orang.

"Dari tujuh orang itu, satu diantaranya (hasil) rapid-nya positif dan sudah dirawat di Rumah Sakit Lapangan Khusus COVID-19 (RSLKC) Bantul, sedangkan yang enam lainnya hasil rapid-nya negatif," katanya.

Dia mengatakan untuk klaster Caturtunggal Depok Sleman ada satu jamaah yang terdeteksi sebagai orang tanpa gejala (OTG) dengan rapid test positif.

Sementara, untuk peserta Gereja GPIB Marga Mulya yang terdeteksi dan terlacak di Bantul ada lima orang, namun untuk rapid test sampai Rabu (29/4) siang belum dilaporkan ke Gugus Tugas oleh pusksemas. "Tapi sudah terlacak semua, sebarannya ada di wilayah Kecamatan Kasihan dan Banguntapan," tuturnya.

Selanjutnya, dari Ponpes Temboro Magetan.Laporan sementara ada dua orang dari wilayah Piyungan Bantul, namun belum dilakukan rapid test atau belum ada laporan dari puskesmas setempat. "Hanya dilaporkan ada jamaah dari ponpes Magetan di daerah Piyungan," ujarnya.
Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024