Kabupaten Gunung Kidul pastikan investasi Taman Safari Panggang dilanjutkan

id Taman Safari Panggan,Gunung Kidul

Kabupaten Gunung Kidul pastikan investasi Taman Safari Panggang dilanjutkan

ilustrasi - Warga membawa sesaji saat prosesi adat Labuhan Bubuh-Bubuh Kesirat di Pantai Kesirat, Girikarto Panggang, Gunungkidul, DI Yogyakarta, Selasa (6/2). . (ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko)

Gunung Kidul (ANTARA) - Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, memastikan investor tetap melanjutkan perluasan Queen of The South Beach Resort atau taman safari di Kecamatan Panggang.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu (DPMPT) Gunung Kidul Irawan Jatmiko di Gunung Kidul, Rabu, mengatakan pembangunan Taman Safari Panggang masih dalam tahap awal pengurusan izin.

"Saat ini, tahapan baru sebatas rekomendasi tata ruang. Untuk sekarang, investor sedang mengurus pertimbangan teknik ke Badan Pertanahan Nasional. Kalau ini lancar, maka bisa mengurus izin lokasi kemudian mengurus amdal untuk pembangunan,” katanya.

Rencananya, taman yang dibangun di atas lahan seluas 50 hektare yang meliputi lahan di Desa Girisekar dan Girisuko. Selain itu, konsep yang dikembangkan juga berbeda dengan taman safari lainnya yang berada di Bogor atau Pasuruan. Konsepnya, Taman Safari Panggang tidak hanya menyajikan wahana kebun binatang, melainkan juga memadukan kesenian adat dan budaya yang dimiliki.

"Jadi tidak hanya menyajikan kebun binatang, tapi juga ada atraksi seni budaya,” katanya.

Ia berharap, proses berjalan terus sehingga pembangunan sudah bisa dimulai di akhir tahun ini.

"Keberadaan Taman Safari Panggang bisa menjadi memperkaya destinasi wisata di Gunung Kidul,” katanya.

Lebih lanjut, Irawan mengatakan sektor pariwisata masih menjadi daya tarik bagi para investor. Di tengan-tengah penyebaran pandemi COVID-19 tidak menyurutkan niat investor untuk menanamkan modalnya.

"Dilihat dari perkembanganya, banyak investor bidang sektor pariwisata tertarik berinvestasi di Gunung Kidul. Kita berdoa saja, semoga COVID-19 ini segera berlalu, sehingga investasi cepat masuk ke Gunung Kidul," harapnya.

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Gunung Kidul Suharno memberikan apresiasi kepada investor yang mau masuk ke Gunung Kidul. Menurut dia, keberadaan investor bisa mendukung upaya pembangunan dan perkembangan perekonomian di Gunung Kidul.

Namun demikian, Suharno mengingatkan para investor masuk melalui jalur yang benar dan menaati prosedur yang ada.

"Investasi yang masuk harus prosedural. Jangan sampai membangun fisik terlebih dahulu, kemudian perizinan belakangan karena itu salah,” katanya.



 
Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024