Gugus Tugas: Telah terjadi transmisi lokal kasus COVID-19 di Bantul

Bantul (ANTARA) - Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyatakan telah terjadi transmisi atau penularan lokal kasus positif terinfeksi virus corona baru tersebut terhadap orang lain dalam satu wilayah setempat.

Pernyataan itu disampaikan Tim Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Bantul yang diketuai Helmi Jamharis melalui media sosial Pemkab Bantul yang diunggah pada Kamis malam, menyusul adanya penambahan kasus positif terinfeksi COVID-19 di Bantul dalam beberapa hari terakhir.

"Dari hasil penelusuran kasus yang sudah positif ditemukan adanya transmisi/penularan lokal yang ditandai keberadaan COVID-19 yang menular terhadap orang lain tanpa harus bepergian keluar wilayah atau bertemu dengan orang asing dari luar wilayah," tulis akun pemkab.

Gugus Tugas menyatakan bahwa angka warga Bantul yang terinfeksi COVID-19 dalam kurun waktu beberapa hari terakhir mengalami lonjakan yang mengkhawatirkan, sedangkan sampai dengan Kamis ini, sudah ada 32 orang positif, serta sebagian lainnya masih menunggu proses uji lab.

Kasus transmisi lokal COVID-19 di Bantul, di antaranya di Kecamatan Kasihan, Sewon, Piyungan, dan Banguntapan yang telah dilakukan uji tes dengan hasil positif terinfeksi corona virus.

Oleh karena itu, Gugus Tugas COVID-19 Bantul mengimbau masyarakat dan semua pihak meningkatkan kesadaran agar penyebaran virus bisa diputus dengan tetap menjalankan aturan pemerintah dengan selalu menjaga jarak dengan siapapun saat beraktivitas di luar.

"Hindari kerumunan, tidak keluar rumah kecuali hal yang penting, rajin cuci tangan, penerapan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat), wajib memakai masker dan isolasi mandiri selama 14 hari bagi yang baru bepergian dari luar daerah," demikian imbauan gugus tugas setempat.

Dari total kasus positif COVID-19 di Bantul hingga Kamis yang berjumlah 32 orang, 13 pasien di antaranya sudah sembuh, pasien meninggal dua orang, sehingga pasien positif yang masih dirawat berjumlah 17 orang.

Pasien dalam pengawasan (PDP) yang masih dirawat 25 orang dan orang dalam pemantauan (ODP) enam orang.