Dinsos-P3A Kulon Progo mengakui pembagian BST menyebabkan kerumunan massa

id COVID-19,Kulon Progo,BST

Dinsos-P3A Kulon Progo mengakui pembagian BST menyebabkan kerumunan massa

Pembagian Bantuan Sosial Tunai di Gedung Kesenian Wates, Kabupaten Kulon Progo, menyebabkan kerumunan massa. (ANTARA/Sutarmi)

Kulon Progo (ANTARA) - Dinas Sosial dan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengakui pembagian Bantuan Sosial Tunai Dampak Pandemi COVID-19 dari Kementerian Sosial di Gedung Kesenian Wates tidak memenuhi protokoler kesehatan pencegahan penyebaran COVID-19.

Kepala Dinas Sosial dan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Kulon Progo Irianta di Kulon Progo, Sabtu, mengatakan pembagian Bantuan Sosial Tunai Dampak Pandemi COVID-19 menyebabkan kerumunan massa, sehingga tidak memperhatikan jarak fisik sesuai anjuran pemerintah.

"Undangan pembagian bantuan yang dibagi ke Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dalam jam tertentu, tapi tidak dihiraukan oleh KPM dengan alasan tidak mendapat jatah," kata Irianta.



Pendistribusian yang berlangsung di Gedung Kesenian Wates pada Sabtu (9/5) ini menimbulkan kerumunan dari warga calon penerima bantuan. Bahkan kerumunan ini mulai muncul sejak pukul 08.30 WIB.

Selain menimbulkan kerumunan, sejumlah warga juga terlihat abai terhadap protokol kesehatan untuk memutus penyebaran corona. Sejumlah warga nampak tidak menggunakan masker dan mengabaikan jarak fisik sesuai anjuran pemerintah.

Aparat keamanan yang berada di lokasi kejadian tak nampak mengatur antrean agar memiliki jarak sesuai dengan protokol kesehatan. Selain itu, petugas dari Dinas Kesehatan Kulon Progo juga tidak nampak di lokasi, sekedar untuk memeriksa suhu tubuh ataupun bersiaga di tempat pendistribusian BST.



"Kami sudah membagikan masker kepada warga yang tidak memakai masker yang telah disiapkan sebelumnya," kilah Irianta.

Sementara itu, Kepala Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Yogyakarta Murhardjani mengatakan pembagian BST relatif tertib.

Menurut laporan ada 1.250 warga menerima BST, sehingga dalam pelaksanaannya mengabaikan protokol kesehatan.

"Namun untuk pelaksanaannya relatif tertib. Ada tiga meja untuk verifikasi, pemotretan dan penyerahan uang,” katanya.

Sementara itu, Ketua DPRD Kulon Progo Akhid Nuryati menyayangkan kejadian ini. Hal ini akan menimbulkan citra buruk dalam pembagian BST.

"Kami sudah menegur kantor pos, juga protokol pemkab," katanya.