Jubir Pemerintah : Masih belum ada konsistensi penurunan infeksi COVID-19

id virus corona,covid-19

Jubir Pemerintah : Masih belum ada konsistensi penurunan infeksi COVID-19

Tangkapan layar Juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19 Achmad Yurianto di konferensi pers Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di Graha BNPB, Jakarta, Minggu (20/5/2020) (ANTARA/Prisca Triferna)

Jakarta (ANTARA) - Juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19 Achmad Yurianto mengatakan data kasus penyakit yang disebabkan virus corona baru itu dalam sepekan masih menunjukkan belum adanya konsistensi angka penurunan infeksi di beberapa daerah.

"Dalam kecenderungan data yang kita dapatkan pada satu minggu terakhir tampak adanya fluktuasi. Di beberapa daerah ada kecenderungan konsisten meningkat dengan jumlah (infeksi) yang semakin sedikit, namun di beberapa daerah ada juga yang tidak konsisten," kata Yurianto di konferensi pers Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di Graha BNPB, Jakarta, Minggu.

Fluktuasi angka penambahan kasus positif COVID-19 terlihat dari pola beberapa hari terjadi sedikit penambahan, namun di hari-hari terakhir terjadi penambahan yang cukup signifikan.

Di beberapa daerah, tegas pria yang menjabat sebagai Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan itu, masih belum terlihat pola grafik yang konsisten. Hal itu membuat otoritas tidak bisa menebak pola dari hari ke hari.



"Ini adalah sebagai gambaran yang bisa kita maknai bahwa proses penularan di luar, di tengah masyarakat, masih saja terus terjadi," kata dia.

Dia juga memperingatkan adanya potensi penularan dari orang tanpa gejala (OTG) yang berisiko terjadi jika melakukan kontak tanpa menggunakan masker.

Oleh karena itu selain meminta agar masyarakat taat menjalani protokol kesehatan seperti rajin mencuci tangan, menjaga jarak dan tidak keluar rumah kecuali terpaksa, Yurianto juga mengimbau rajin menggunakan masker.

Hal itu karena jika seorang OTG tidak menggunakan masker berada di tempat umum maka ada 70 persen kemungkinan individu tersebut akan menularkan ke orang lain.

Tapi, bila memakai masker angka risiko penularan itu akan turun ke 5 persen karena droplet, yang menjadi media penularan COVID-19, akan tertahan masker dan tidak mengenai orang lain atau benda di sekitarnya.
 
Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024