Pemkot Yogyakarta: Pemeriksaan pengunjung Indogrosir untuk mempercepat pemetaan sebaran COVID-19

id klaster indogrosir,covid yogyakarta,penanggulangan covid

Pemkot Yogyakarta: Pemeriksaan pengunjung Indogrosir untuk mempercepat pemetaan sebaran COVID-19

Petugas kesehatan melakukan pemeriksaan untuk mendeteksi penularan COVID-19 di kalangan pengunjung Indogrosir di salah satu puskesmas di Kota Yogyakarta. Supermarket Indogrosir saat ini menjadi klaster baru penularan COVID-19 di DIY. (ANTARA/Eka AR)

Yogyakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Yogyakarta melakukan pemeriksaan menggunakan alat tes diagnostik cepat untuk mendeteksi infeksi virus corona tipe baru di kalangan pengunjung Indogrosir pada 19 April sampai 4 Mei 2020 dalam upaya mempercepat pemetaan sebaran kasus COVID-19, terlebih supermarket tersebut sudah menjadi klaster baru penularan.

"Setelah diketahui peta sebarannya, maka kami akan tahu apa yang harus dilakukan supaya penanganan kasusnya efektif," kata Ketua Harian Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Yogyakarta Heroe Poerwadi di Yogyakarta, Selasa.

Di Kota Yogyakarta, layanan pemeriksaan bagi pengunjung Indogrosir disediakan di seluruh puskesmas. Pengunjung pusat belanja itu bisa melakukan pemeriksaan di puskesmas yang paling dekat dengan tempat tinggal.

Hingga pendaftaran ditutup pada Senin (11/5) pukul 12.00 WIB, ada 343 warga yang mendaftar untuk mengikuti pemeriksaan. Mereka berasal dari seluruh kecamatan di Kota Yogyakarta, 14 kecamatan, paling banyak dari Kecamatan Tegalrejo dengan 93 pendaftar.

"Rapid test dilakukan selama tiga hari, 12-14 Mei. Misalnya di Puskesmas Tegalrejo, tiap hari dilakukan rapid test untuk sekitar 30 pendaftar," katanya.

Peserta pemeriksaan diminta untuk segera pulang ke rumah usai menjalani tes, yang hasilnya akan diinformasikan secara langsung melalui pesan WhatsApp (WA).

"Sebenarnya bisa menunggu hasilnya langsung sekitar 20 menit. Tetapi dari pada menambah antrean, maka mereka diminta pulang dan hasilnya di sampaikan melalui WA," kata Heroe.

Setiap warga yang menjalani pemeriksaan diminta memberikan informasi mengenai riwayat kegiatan mereka sejak berkunjung ke Indogrosir, termasuk warga yang kontak dekat dengannya.

"Kami menyiapkan 700 rapid test, tetapi karena pendaftar hanya 343 orang, maka warga lain yang merasa berkunjung ke supermarket pada periode tersebut bisa datang ke puskesmas terdekat untuk mengikuti rapid test," katanya.

Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Yogyakarta menyiapkan empat skenario bagi pengunjung Indogrosir yang menjalani pemeriksaan.

Kalau hasil pemeriksaan menunjukkan mereka tidak tertular virus corona, warga diminta melakukan isolasi mandiri dan mengikuti pemeriksaan ulang menggunakan alat tes diagnostik cepat satu pekan kemudian.

Jika hasil tes menunjukkan indikasi infeksi virus corona namun kondisi kesehatan baik, warga diminta menjalani isolasi mandiri dan memperoleh pelayanan di rumah dari puskesmas serta diwajibkan menjalani pemeriksaan lanjutan untuk memastikan apakah dia terserang COVID-19.

Apabila hasil pemeriksaan menunjukkan indikasi infeksi virus corona dan kondisi kesehatan bagus tetapi tidak memiliki tempat isolasi, maka warga akan ditempatkan di Balai Diklat Kemensos dengan pemantauan dari tim dokter serta diwajibkan menjalani pemeriksaan lanjutan.

Warga yang hasil pemeriksaannya menunjukkan indikasi tertular virus corona dan mengalami gejala sakit harus menjalani perawatan di rumah sakit dan menjalani pemeriksaan lanjutan.

"Jadi dari hasil rapid test ini akan diketahui mana warga yang masuk kategori orang dalam pemantauan (ODP) dan mana yang masuk pasien dalam pengawasan (PDP)," kata Heroe.

Tusiran, seorang warga yang menjalani pemeriksaan, berbelanja di supermarket Indogrosir pada 27 April bersama istrinya. Namun karena satu struk periksa hanya berlaku satu orang, hanya dia yang bisa menjalani pemeriksaan.

"Saya ikut aturan pemerintah saja, karena kalau ada apa-apa akan bisa langsung ditangani," katanya.

Usai menjalani pemeriksaan, peserta diminta untuk melakukan isolasi mandiri dengan tetap mengenakan masker meskipun di rumah, dan menjaga kesehatan diri serta lingkungan.
 

Pewarta :
Editor: Bambang Sutopo Hadi
COPYRIGHT © ANTARA 2024