Kulon Progo mengembangkan varietas Inpari IR Nutri Zinc seluas 12 hektare

id Inpari IR Nutri Zinc ,Stunting,Kekerdilan,Dinas Pertanian dan Pangan,Kulon Progo

Kulon Progo mengembangkan varietas Inpari IR Nutri Zinc seluas 12 hektare

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kulon Progo Aris Nugraha bersama jajarannya panen padi varietas Inpari IR Nutri Zinc di Kecamatan Kalibawang, Kulon Progo, DIY. ANTARA/HO-Dinas Pertanian dan Pangan Kulon Progo

Kulon Progo (ANTARA) - Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengembangkan varietas Inpari IR Nutri Zinc seluas 12 hektare yang tersebar di 12 kecamatan dalam rangka mendukung program pengentasan stunting atau kekerdilan pada anak di wilayah ini.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kulon Progo Aris Nugrha di Kulon Progo, Rabu, mengatakan varietas Inpari IR Nutri Zinc 
memiliki kandungan nutrisi tinggi sehingga dapat menangkal kekerdilan.

"Untuk itu, kami mengembangkan varietas Inpari IR Nutri Zinc," katanya.



Ia mengatakan hasil pengembangan varietas ini akan digunakan untuk menyuplai bantuan pangan nontunai (BPNT).

Mekanisme pendistribusiannya melalui gabungan kelompok tani (gapoktan) penyuplai BPNT yang sekarang telah berubah namanya menjadi bantuan sembako ke warung elektronik gotong royong kelompok usaha bersama program keluarga harapan atau e-warong kube PKH.

"Dari e-warong disalurkan ke keluarga penerima manfaat (KPM) yang rawan stunting. Dalam pendistribusiannya, Dinas Pertanian dan Pangan berkoordinasi dengan Dinas Sosial dan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dan Dinas Kesehatan," katanya.

Aris mengatakan hasil panen akan diberikan kepada kelompok masyarakat yang rentan seperti ibu hamil atau remaja putri untuk pencegahan stunting.

Zinc sangat penting bagi ibu hamil dalam perkembangan janin karena kekurangan Zinc dapat menyebabkan keguguran, bayi lahir prematur, bayi lahir cacat, bayi tidak berkembang, hingga bayi lahir dengan berat badan rendah, membahayakan perkembangan bayi dan menyebabkan hasil kelahiran yang buruk.

"Stunting merupakan ancaman terhadap kualitas manusia Indonesia juga ancaman terhadap kemampuan dan daya saing bangsa karena anak-anak tidak hanya terganggu pertumbuhan fisiknya saja melainkan juga terganggu perkembangan otaknya," katanya.

Lebih lanjut, Aris mengatakan manfaat Zinc untuk ibu hamil antara lain membantu menjaga sistem kekebalan tubuh yang kuat, mencegah infeksi intrauterus, membantu menyeimbangkan hormon, membantu dalam produksi plasenta serta berperan pembentukan otak dan fungsi DNA.

Keunggulan varietas ini adalah kadar amilosa16,6 persen, kandungan Zinc 34,51 ppm atau sekitar 8 ppm lebih tinggi daripada Zinc varietas padi lainnya, kaya nutrisi, produktivitas tinggi, tahan WBC, blas dan tungro dan rasanya enak.

Menurut dia, varietas ini adalah inpari atau inbrida padi sawah irigasi yang merupakan padi yang ditanam di lahan sawah.

Inbrida mempunyai arti varietas yang dikembangkan dari satu tanaman melalui penyerbukan sendiri sehingga memiliki tingkat kemurnian atau homozigositas yang tinggi.

"Bantuan benih sejumlah 300 kilogram dari BBPadi Sukamandi. Pengawalan Teknis Benih selain dari Balai Besar Sukamandi juga dilakukan oleh Balai Pengkajian Teknologi Pertanian DIY dan Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih DIY. Hasil panen sebagian untuk benih dan sebagian akan didistribusikan ke masyarakat," katanya.

Ia mengatakan dalam mengatasi stunting, Kementerian Pertanian memiliki peran penting karena upaya penanggulangan kekurangan gizi Zn dapat dilakukan dengan suplementasi, fortifikasi dan biofortifikasi.

Kementan paling siap dalam upaya biofortifikasi karena memiliki kemampuan dalam perakitan varietas baru yang ekonomis dan berkelanjutan.

"Gaya hidup yang terus berkembang mendorong tingginya kebutuhan masyarakat akan pangan sehat. Perkembangan ilmu dan teknologi membuat fungsi nasi bergeser bukan hanya sumber karbohidrat namun sekaligus fungsi kesehatan," katanya.

Penyuluh Pertanian Kulon Progo Martono mengatakan uji coba tahap awal telah dilakukan di lahan yang ada di lahan percontohan BPP Kecamatan Kalibawang pada Desember 2019 seluas 4.000 meter persegi dan menghasilkan 7,8 ton per hektare atau di atas rata-rata kabupaten yaitu 6,5 ton per hektare gabah kering panen (GKP), sehingga cocok untuk dikembangkan.

"Harapan ke depan padi varietas ini dapat menangani persoalan kekerdilan di Kulon Progo serta kelompok tani dapat menjadi produsen utama atau penangkar benih IR Nutri Zinc," katanya.

Ia mengatakan panen kali ini yang telah dilakukan di empat kecamatan, yaitu Sentolo, Lendah, Galur dan Kalibawang.

Hasil rata-rata panen kali ini adalah 7,5 ton per hektare. Sedangkan, di delapan kecamatan lain juga dalam beberapa hari ke depan akan segera dilakukan panen.

"Dilihat dari pertumbuhannya, hasilnya juga sangat baik atau dipastikan di atas rata-rata Kabupaten Kulon Progo. Hasil ini tentunya sangat menggembirakan dan varietas ini sangat direkomendasikan untuk dapat dikembangkan," katanya.

Martono mengatakan pengembangan padi biofortifikasi IR Nutri Zinc merupakan jawaban untuk meningkatkan daya imunitas tubuh dalam masa pandemi COVID-19.

Hal ini karena kandungan Zn pada endospermae berasnya sangat tinggi dibanding beras pada umumnya sehingga sangat cocok karena masyarakat juga memerlukan asupan gizi yang cukup.

"Untuk itulah tidak ada istilah work from home di mata penyuluh dan petani. Tanpa penyuluh dan petani, ketahanan pangan tidak akan terjaga," katanya.