Bantul (ANTARA) - Dinas Perdagangan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, berencana menggelar operasi pasar dengan menyediakan sebanyak 2.000 paket berisi sejumlah bahan pokok untuk masyarakat di daerah ini sebelum Lebaran 2020.
"Operasi pasar belum, tapi nanti kalau jadi itu dengan Disperindag (Dinas Perindustrian Perdagangan) DIY kami kerja sama, tapi wujudnya paket sembako, di bulan Mei kalau jadi 2.000 paket sebelum Lebaran," kata Kepala Dinas Perdagangan Bantul Sukrisna Dwi Susanta ketika dihubungi di Bantul, Kamis.
Selain sebelum Lebaran, kata dia operasi pasar bersama Pemda DIY sebanyak 2.000 paket sembako juga direncanakan pada Juni. Namun dia tidak menyebutkan jenis kebutuhan pokok yang akan digunakan dalam operasi pasar tersebut.
Meski demikian, kata dia, instansinya masih menunggu kepastian dari Pemda DIY terkait realisasinya dan kapan pelaksanaan operasi pasar, mengingat ada pengalihan anggaran dari DIY untuk penanganan wabah virus corona baru atau COVID-19.
"Kemarin saya sudah tanyakan ke Disperindag DIY tapi nunggu dulu, karena ada pengalihan anggaran untuk corona, tapi untuk ini penting banget, karena baru masanya seperti ini, yang jelas ada program 4.000 paket sembako, di Mei ada 2.000 paket dan Juni ada 2.000 paket," katanya.
Dia mengatakan, operasi pasar kebutuhan pokok guna membantu warga memenuhi kebutuhan saat Lebaran memang rutin diselenggarakan dengan koordinasi bersama Disperindag DIY, dan untuk pelaksanaan tahun 2020, instansinya diajak rapat bersama yang kemudian ada rencana operasi pasar.
"Ada kuota, kami (Dinas Perdagangan) pernah diajak rapat di Disperindag DIY seperti itu infonya. Jadi itu rutin, kelihatannya anggaran dari Disperindag DIY dan kami di daerah hanya fasilitator," katanya.
Terkait harga kebutuhan pokok di pasar rakyat wilayah Bantul yang terpantau petugas rata-rata cenderung stabil, bahkan ada yang sudah mengalami penurunan harga setelah mengalami kenaikan beberapa minggu sebelumnya.
"Untuk harga-harga bahan pokok penting masih menunjukkan stabilitas, tidak ada gejolak yang berarti, misalnya gula pasir sudah menurun dari sebelumnya Rp17.500 per kg sekarang ini sekitar Rp16.500 per kg, karena gula pasir sudah sering operasi pasar," katanya.
Berita Lainnya
Dinas Peternakan Gunungkidul vaksinasi 897 ternak cegah antraks
Rabu, 27 Maret 2024 22:35 Wib
Bantul menerbitkan edaran mobil dinas tidak boleh untuk mudik Lebaran
Rabu, 27 Maret 2024 15:44 Wib
Sleman mengikuti pameran promosi wisata di Malaysia
Senin, 25 Maret 2024 13:08 Wib
Bantul sosialisasikan pembelian elpiji bersubsidi dengan menunjukkan KTP
Rabu, 20 Maret 2024 21:13 Wib
Dinas Peternakan Gunungkidul mengintensifkan penyuntikan antibiotik ternak
Selasa, 19 Maret 2024 22:39 Wib
Dinas Pertanian DIY sebut sudah tidak ditemukan ternak mati akibat antraks
Selasa, 19 Maret 2024 19:38 Wib
Dinas Pertanian Kulon Progo awasi perkembangan antraks Girimulyo
Selasa, 19 Maret 2024 15:38 Wib
Pemkab Bantul melarang penggunaan kendaraan dinas untuk mudik Lebaran
Senin, 18 Maret 2024 16:03 Wib