Kulon Progo perketat monitoring pemudik

id COVID-19,Kulon Progo,Dinkes Kulon Progo

Kulon Progo perketat monitoring pemudik

Direktur RSUD Watas Lies Indriyati. (Foto ANTARA/Sutarmi)

ketatnya pengawasan mampu menekan peningkatan kasus confirm COVID-19 positif, bisa jauh di bawah kabupaten/kota lain di DIY. Walaupun kasusnya tetap meningkat.
Kulon Progo (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, memperketat monitoring terhadap pemudik dalam rangka menekan penyebaran COVID-19 di wilayah itu.

Direktur RSUD Watas Lies Indriyati di Kulon Progo, Kamis, mengatakan saat ini Kabupaten Kulon Progo sudah dengan ketat memonitor pemudik.

"Menurut saya, kita di Kulon Progo sangat rapi dan tercatat pelaku perjalanan, isolasi, mandiri dengan pemantuan ketat," kata Lies.

Baca juga: Klaster Indogrosir menambah satu kasus COVID-19 di Kulon Progo

Menurut dia, ketatnya pengawasan mampu menekan peningkatan kasus confirm COVID-19 positif, bisa jauh di bawah kabupaten/kota lain di DIY. Walaupun kasusnya tetap meningkat.

Ia mengatakan di DIY ada tiga kabupaten yang menjadi zona merah transmisi lokal, yakni Bantul, Sleman, dan Gunung Kidul. Kemudian, di kabupaten luar DIY, ada Magelang dan Purworejo.

"Kami mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada seluruh pihak yang sudah bekerja keras untuk usaha menekan lajunnya penambahan kasus ini. Namun perjuangan belum selesai. Mari kita lebih semangat lagi agar Kabupaten Kulon Progo tercinta ini tidak terjadi transmisi lokal," kata Lies.

Baca juga: Pemkab Kulon Progo menyiapkan tiga program besar penanganan COVID-19

Berdasarkan data di Dinas Kesehatan Kulon Progo jumlah orang dalam pemantuan sebanyak 1.485 orang, pasien dalam pengawasan ada 73 orang dan pasien positif COVID-19 sebanyak delapan orang.