Gunung Kidul berharap RS swasta terlibat rawat pasien COVID-19

id Rumah sakit swasta,COVID-19,Gunung Kidul,Dinkes Gunung Kidul

Gunung Kidul berharap RS swasta terlibat rawat pasien COVID-19

Kepala Dinas Kesehatan Gunung Kidul Dewi Irawaty. (Foto ANTARA/Sutarmi)

Gunung Kidul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, berharap rumah sakit swasta di wilayah tersebut ikut menyediakan ruang isolasi bagi pasien COVID-19 karena ruang isolasi di RSUD Wonosari sudah kelebihan pasien.

Kepala Dinas Kesehatan Gunung Kidul Dewi Irawaty di Gunung Kidul, Kamis, mengatakan ada tiga rumah sakit swasta yang dihubungi Dinas Kesehatan yakni RS Nur Rohmah, PKU Muhhamadiyah, dan Pelita Husada.

Selain itu, rencananya Dinkes juga akan meminta RS Bethesda Wonosari turut menyediakan ruang isolasi pasien COVID-19.

"Pada awalnya mereka siap untuk merawat. Hari ini kami mendatangi rumah sakit swasta supaya mereka diminta untuk membantu dalam penanganan pasien COVID-19," katanya.

Dewi mengatakan status RSUD Saptosari sebenarnya diperlakukan  sebagai sebuah wisma karena masih melengkapi izin sebagai rumah sakit sampai akhir bulan ini. Saat ini ada dua rumah sakit rujukan untuk isolasi COVID-19 di Gunung Kidul yakni RSUD Wonosari dan RS Panti Rahayu.

"Kami berupaya maksimal untuk pelayanan kesehatan kepada masyarakat dalam melawan pandemi COVID-19 ini," katanya.

Sementara itu, Direktur RSUD Wonosari Heru Sulistiyowati mengatakan pihaknya masih tersedia APD, untuk ruangan hingga hari ini belum ada pasien yang ke luar. Sehingga seluruh ruangan sudah penuh. Saat ini merawat 13 orang confirm positif, dan empat orang PDP. Akibatnya ruangan isolasi Mawar penuh karena kapasitas ruangan hanya 15 ruangan dengan 17 tempat tidur. Sementara ruangan isolasi anak ada 2 ruangan penuh.

Selanjutnya, Direktur RS Panti Rahayu Wibowo Soerahjo mengatakan saat ini pihaknya memiliki empat ruangan untuk isolasi.

"Hari ini ada dua pasien yang pulang. Pasien yang dirawat di RS Panti Rahayu jumlah terbatas karena tempat tidurnya hanya 50, kalau semua yang lain kasihan," katanya.