Bantul (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengkarantina sejumlah tenaga medis dan paramedis dari beberapa fasilitas pelayanan kesehatan setelah menjalani pemeriksaan rapid diagnostic test COVID-19 dan menunjukkan hasil reaktif.
"Saat ini kami cukup banyak mengkarantina tenaga medis dan paramedis, karena sudah ada dari mereka yang konfirmasi positif dan ada yang reaktif dari rapid test," kata Kepala Dinas Kesehatan Bantul Agus Budi Raharja di Bantul, Rabu.
Ia tidak menyebutkan secara pasti berapa jumlah tenaga medis dan paramedis yang harus menjalani karantina namun menyebut mereka dikarantina di beberapa tempat yang disiapkan pemerintah daerah untuk tempat tinggal sementara tenaga medis.
Menurut dia, tenaga medis dan paramedis menjalani karantina sambil menunggu hasil pemeriksaan swab PCR guna menegakkan diagnosa apakah yang bersangkutan terkonfirmasi positif atau tidak dari paparan virus corona baru itu.
"Dan sebagaimana yang kami lakukan pernah menutup dua puskesmas (puskesmas) karena medis dan tenaga medis kontak dengan pasien positif, dan hari ini yang lain masih kita karantinakan karena menunggu hasil swab PCR," katanya.
Terkait kondisi kasus COVID-19 di Bantul, menurut dia, saat ini diperkirakan masih akan terjadi peningkatan kasus positif dalam beberapa hari ke depan, menyusul adanya klaster penyebaran virus corona baru di kabupaten maupun kota di DIY, yaitu klaster Indogrosir di Kabupaten Sleman.
"Pada saat kita mau ketemu dengan puncak kasus, namun ada klaster baru yaitu Indogrosir yang kita masih terus melakukan tracing, sehingga jujur bahwa kondisi Bantul menurut kami masih cukup berat. Dan RDT kita lakukan terus untuk ngejar kasus agar ketemu puncaknya," katanya.
Sementara itu, Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Bantul Sri Wahyu Joko Santosa mengatakan, per 19 Mei data kasus yang disampaikan untuk pasien yang sedang rawat inap yaitu PDP ada 21 orang, pasien konfirmasi positif ada 33 orang dan orang dalam pemantauan (ODP) dua orang.
"Rumah sakit yang merawat pasien positif adalah RSPAU Hardjolukito dua orang, RS Bethesda dua orang, Rumah Sakit Lapangan Khusus COVID-19 (RSLKC) 17 orang, RS Panembahan Senopati tujuh orang, Jogja International Hospital (JIH) dua orang, RSU PKU Muhammadiyah dua orang, RS Elizabeth satu orang," katanya.
Berita Lainnya
Bantul gelar Kejurkab Bola Voli remaja tingkatkan kualitas atlet
Jumat, 19 April 2024 16:44 Wib
Pemkab Bantul menggelontorkan dana BKK Rp32 miliar untuk padat karya 2024
Jumat, 19 April 2024 16:17 Wib
Bawaslu Bantul-DIY menggandeng Karang Taruna antisipasi politik uang
Jumat, 19 April 2024 10:18 Wib
KPU Bantul menetapkan minimal dukungan calon perseorangan 55.656 orang
Kamis, 18 April 2024 17:53 Wib
Kapolres Bantul klaim perayaan hari besar keagamaan berlangsung kondusif
Kamis, 18 April 2024 14:18 Wib
Dispar Bantul ubah tarif retribusi masuk wisata pantai selatan mulai Mei 2024
Kamis, 18 April 2024 13:35 Wib
Pemkab Bantul: Harga pangan stabil usai Lebaran
Rabu, 17 April 2024 17:38 Wib
680 pelanggar lalu lintras di Bantul terjaring Operasi Ketupat Progo
Rabu, 17 April 2024 15:51 Wib