PPDB Kelas Khusus Olahraga SMP 13 Yogyakarta terapkan protokol kesehatan

id penerimaan peserta didik baru,ppdb,kelas khusus olahraga,SMP 13 Yogyakarta

PPDB Kelas Khusus Olahraga SMP 13 Yogyakarta terapkan protokol kesehatan

Ilustrasi penerimaan peserta didik baru (PPDB) SMP Negeri di Kota Yogyakarta (ANTARA/Eka AR)

Yogyakarta (ANTARA) - Proses penerimaan peserta didik baru untuk kelas khusus olahraga di SMP Negeri 13 Yogyakarta akan dilakukan secara offline dan penyelenggara memastikan akan menerapkan protokol kesehatan sebagai antisipasi penularan virus corona.

“Persiapan pendaftaran sudah hampir 100 persen. Karena pendaftaran dilakukan secara offline, maka kami pun akan menerapkan protokol kesehatan untuk mengantisipasi penularan virus corona,” kata Kepala SMP Negeri 13 Yogyakarta Orbantari Dwi Santosawati di Yogyakarta, Rabu.

Sejumlah protokol kesehatan yang akan diterapkan saat pendaftaran kelas khusus olahraga di antaranya membagi jadwal pendaftaran berdasarkan kecamatan sehingga diharapkan tidak terjadi penumpukan atau antrean pendaftar di sekolah.

“Kami sudah membagi jadwal pendaftaran per hari. Misalnya dalam satu hari hanya melayani pendaftaran untuk dua kecamatan, begitu seterusnya sehingga tidak ada penumpukan pendaftar yang datang ke sekolah," katanya.

Begitu pula dengan susunan tempat duduk untuk antrean sudah diatur berdasarkan jarak aman dan ditempatkan di halaman sekolah.

“Kami akan membuka semacam loket pendaftaran. Petugas pun menggunakan alat pelindung diri dan kami siagakan petugas untuk mengukur suhu bagi masyarakat yang datang dan tempat mencuci tangan,” katanya.

Pada tahun ajaran 2020/2021, SMP Negeri 13 Yogyakarta kembali membuka satu kelas khusus olahraga. Pendaftaran dilakukan pada 29 Mei hingga 5 Juni.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta Budhi Asrori mengatakan, kuota yang disiapkan tahun ini sama seperti tahun lalu yaitu satu kelas dengan 34 siswa.

“Selain melampirkan nilai akhir dari sekolah dan berbagai portofolio atau piagam penghargaan dari kejuaraan olahraga yang pernah diikuti, calon siswa pun harus mengikuti seleksi fisik atau tes bakat," katanya.

Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta bekerja sama dengan Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta untuk pelaksanaan tes bakat olahraga pada 10 Juni.

Dalam seleksi penerimaan siswa baru kelas khusus olahraga, diberlakukan bobot penilaian yaitu 45 persen dari aspek teknis atau tes bakat, 30 persen portofolio dan 25 persen nilai akhir siswa.

Pengumuman penerimaan siswa baru dilakukan pada 15 Juni dan siswa diminta melakukan daftar ulang agar tidak dicoret dan diganti siswa cadangan. Siswa yang sudah diterima tidak bisa mengikuti PPDB dari jalur lain.

“Saya kira, minat masyarakat untuk masuk kelas khusus olahraga cukup baik. Peminat yang mendaftar selalu lebih banyak dari kuota yang disediakan,” katanya.

Di SMP Negeri 13 Yogyakarta cabang olahraga yang menjadi unggulan adalah sepak bola dan bola voli, selain cabang olahraga lain seperti karate, taekwondo, dan bulu tangkis.

Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024