Pasien sembuh COVID-19 bertambah 183 menjadi 6.240 orang

id Kasus sembuh, COVID-19

Pasien sembuh COVID-19 bertambah 183 menjadi 6.240 orang

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto berbicara dalam konferensi pers Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di Graha BNPB, Jakarta, Kamis (28/5/2020). (ANTARA/Katriana)

Jakarta (ANTARA) - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto mengatakan sampai Kamis (28/5) pukul 12.00 WIB, pasien yang dinyatakan sembuh dari COVID-19 bertambah sebanyak 183 menjadi 6.240 dari 6.057 orang pada hari sebelumnya.

"Proses penularan masih terjadi. Artinya kita memang harus betul-betul lebih berdisiplin kembali untuk mematuhi seluruh anjuran pemerintah," katanya dalam konferensi pers Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di Graha BNPB, Jakarta, Kamis.

Yurianto mengatakan bahwa berdasarkan data yang dikumpulkan dari Rabu (27/5) pukul 12.00 WIB sampai dengan Kamis (28/5) siang, terdapat penambahan 687 pasien positif, sehingga total kasus naik menjadi 24.538 orang, sementara korban meninggal dunia bertambah 23 orang menjadi 1.496 pasien.

Ia juga mengatakan jumlah orang yang berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) saat ini adalah 13.250 dan orang dalam pemantauan (ODP) sebesar 48.749.

Pada Kamis ini, pemerintah telah memeriksa 11.495 spesimen dengan menggunakan pemeriksaan realtime PCR (polymerase chain reaction) dan tes cepat molekuler (TCM), menambah total keseluruhan spesimen yang diperiksa menjadi 289.906 spesimen. Sementara itu, seluruh provinsi di Indonesia sudah mencatatkan kasus positif COVID-19 dengan 412 kota/kabupaten terkena dampak COVID-19.

"Kalau kita perhatikan betul, kenaikan (kasus) kita dapatkan cukup banyak di Provinsi Jawa Timur. Ini ada 171 kasus. Kemudian di Kalimantan Selatan sudah 116 kasus, di DKI Jakarta ada 105. Kemudian Sulawesi Selatan juga meningkat 46 ,dan di Sumatera Utara ada 30 kasus," katanya.

Sementara itu, provinsi yang tidak mencatatkan penambahan kasus sama sekali adalah Bangka Belitung, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jambi, Kalimantan Utara, Lampung, Riau, Sulawesi Barat dan Nusa Tenggara Timur.

Sedangkan, provinsi yang hanya mencatatkan penambahan satu kasus adalah Aceh, Kalimantan Barat dan Kalimantan Timur.