Yogyakarta (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) Daerah Istimewa Yogyakarta optimistis rencana penerapan skenario normal baru atau new normal akan menggairahkan pertumbuhan pasar modal di daerah ini.
"Kami sangat optimistis bahwa rencana penerapan new normal akan berdampak positif juga bagi pertumbuhan pasar modal di DIY," kata Kepala Kantor Perwakilan BEI DIY Irfan Noor Riza saat dihubungi di Yogyakarta, Kamis.
Menurut Irfan, di tengah pandemi COVID-19 ini, jumlah investor pasar modal, khususnya di wilayah Yogyakarta, justru mengalami pertumbuhan.
Ia menyebutkan jumlah investor di wilayah ini pada April 2020 tercatat mencapai 50.477 investor. Jumlah ini bertambah 876 investor sejak Januari 2020 yang tercatat sejumlah 49.601 investor.
"Kami melihat kepercayaan khususnya investor lokal sudah mulai pulih dan tren penurunan harga saham unggulan menjadi peluang investasi," kata dia.
Ia mengatakan BEI saat ini sedang mengkaji opsi normalisasi dalam perdagangan seiring dengan bergulirnya rencana penerapan konsep kenormalan baru tersebut.
"Yang kami harapkan pada investor dan masyarakat, marilah kita berpikir positif. Marilah kita optimistis bahwa ekonomi akan segera pulih dan pasar modal Indonesia akan bertumbuh kembali," kata dia.
Ia menambahkan, penerapan kenormalan baru akan menumbuhkan sentimen positif di kalangan investor dan pelaku pasar.
Kondisi ini akan memunculkan harapan bahwa roda ekonomi Indonesia akan bangkit kembali setelah terpuruk selama beberapa waktu.
"Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga diprediksi nantinya akan pulih kembali," kata Irfan.
Sebelumnya, Sekretaris Daerah (Sekda) DIY Kadarmanta Baskara Aji menyebutkan paling cepat skenario kenormalan baru dapat diterapkan di wilayah ini pada Juli 2020.
Itu pun harus memperhatikan hasil evaluasi pada akhir masa tanggap darurat COVID-19 yang sebelumnya telah diperpanjang hingga 30 Juni 2020.
Selain itu, lanjut Aji, pelaksanaannya juga harus mematuhi standar operasional prosedur (SOP) yang kini sedang disiapkan Gugus Tugas Penanganan COVID-19 DIY bersama kabupaten/kota.
"Normal baru hanya dilakukan apabila kemungkinan penularan sudah bisa dibatasi, tetapi sekali lagi keputusan normal baru sampai hari ini belum kita lakukan. Kita akan melakukan evaluasi dan pemantauan terus-menerus. Kita lihat kasus terkonfirmasi positif seperti apa," kata Aji.
Berita Lainnya
Pendonor transplantasi hati bisa hidup normal dan sehat
Minggu, 21 April 2024 18:48 Wib
Normal dua arah, arus lalin di GT Kalikangkung Semarang, Jateng
Selasa, 16 April 2024 7:59 Wib
Tol Japek normal, rekayasa lalin dihentikan
Kamis, 11 April 2024 6:15 Wib
Normal dua arah, lalin Tol Cipali arah Semarang, Jateng
Selasa, 9 April 2024 16:07 Wib
Gibran: Tempat makan diminta tempel harga normal selama libur Lebaran
Minggu, 7 April 2024 4:54 Wib
KAI sebut keberangkatan KA dari Daop 5 normal setelah banjir Semarang surut
Jumat, 15 Maret 2024 10:35 Wib
Kegiatan belajar di sekolah terkena banjir Demak, Jateng, normal lagi
Selasa, 5 Maret 2024 7:54 Wib
"New Normal", film kisahkan problematika anak muda
Selasa, 16 Januari 2024 7:06 Wib