Gugus Tugas : 102 daerah belum terdampak COVID-19

id Prof Wiku Adisasmito,102 daerah zona hijau,zona hijau tidak terdampak COVID-19,disiplin masyarakat,kabar baik,berita bai

Gugus Tugas : 102 daerah belum terdampak COVID-19

Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito dalam telekonferensi di Jakarta, Sabtu (30/5) (ANTARA/Indriani)

Jakarta (ANTARA) - Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito menyebutkan sebanyak 102 kabupaten/kota di Indonesia belum terdampak COVID-19.

"Ada 102 kabupaten/kota yang tidak atau belum terdampak COVID-19. Terutama yang berwarna hijau di seluruh Indonesia. Cukup banyak," ujar Wiku dalam konferensi pers daring di Jakarta, Sabtu.

Kemudian terdapat sebanyak 85 kabupaten/kota yang memiliki risiko tinggi atau berwarna merah. Sebanyak 180 kabupaten/kota dengan risiko sedang atau berwarna oranye, dan 139 kabupaten/kota dengan risiko rendah atau kuning.

Dia menambahkan untuk meningkatkan ketahanan kesehatan bangsa, maka perlu meningkatkan kesehatan masyarakat. Saat ini yang terjadi adalah darurat kesehatan masyarakat.

"Karena penularan virus ini dengan droplet, maka dipastikan harus menggunakan masker, jaga jarak, dan cuci tangan. Perilaku ini harus dilakukan secara disiplin baik oleh individu maupun secara kolektif," terang dia.

Jika perilaku itu dilakukan mulai dari tingkat keluarga, RT, RW, daerah, hingga nasional. Jika sudah mencapai 70 persen maka akan menyulitkan virus itu untuk berkembang.

Untuk memudahkan semua masyarakat mengingat apa yang harus dilakukan, maka perlu adanya upaya mengubah perilaku dengan gerakan. Wiku mengutip gerakan "4 Sehat 5 Sempurna", saat pemerintah ingin meningkatkan gizi masyarakat.

"Kami meminjam istilah ini, untuk digunakan melawan COVID-19. Gerakan "4 Sehat 5 Sempurna Lawan COVID-19", yakni memakai masker, jaga jarak, mencuci tangan, berolahraga, istirahat dan tidak panik, serta makan bergizi," terang dia.

Dia menjelaskan bahwa tindakan preventif dan promotif merupakan upaya kesehatan yang efektif serta efisien, dibandingkan tindakan kuratif atau pengobatan.

Ketahanan kesehatan masyarakat, lanjut dia, merupakan investasi dalam pembangunan bangsa. Kesempatan pada masa krisis COVID-19, perlu meningkatkan ketahanan kesehatan masyarakat agar dapat menjadi bangsa yang maju.


 
Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024